Mendikdasmen Abdul Mu’ti Hadiri Pengajian Muhammadiyah Jepara, Bahas Revitalisasi Sekolah dan Kesehatan Mental Anak
PWMJATENG.COM, Jepara – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Kompleks Perguruan Muhammadiyah Mayong, Jepara, saat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara menggelar pengajian triwulanan hari bermuhammadiyah edisi ke-5, Senin (9/6/2025). Acara ini istimewa karena dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang tampil sebagai pembicara utama di hadapan lebih dari 2.000 jamaah dari 16 cabang Muhammadiyah se-Jepara.
Wakil Ketua PDM Jepara, Sadali, membuka acara dengan melaporkan perkembangan amal usaha Muhammadiyah (AUM) di Jepara. Ia menyoroti keberadaan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah serta sekolah-sekolah unggulan seperti SD Muhammadiyah Kriyan, SMA Muhammadiyah 2 Mayong, dan SMK Muhammadiyah Mayong.
“Alhamdulillah, kehadiran Bapak Menteri memberikan motivasi besar bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jepara,” ungkap Sadali saat diwawancarai secara terpisah.
Wakil Bupati Jepara, Ibnu Hajar, juga hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif Muhammadiyah dalam pembangunan daerah. Ia menjelaskan bahwa program prioritas Pemerintah Kabupaten Jepara saat ini bertajuk MULUS—Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius.
“Kontribusi Muhammadiyah sangat besar, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tegas Ibnu Hajar. Ia juga mengungkapkan bahwa tahun ini, sebanyak 24 sekolah di Jepara mendapat bantuan revitalisasi dari pemerintah pusat, dan program Kartu Guru Sejahtera akan segera diluncurkan untuk memberikan insentif kepada guru honorer.
Dalam ceramahnya, Abdul Mu’ti menekankan pentingnya penguatan kualitas sumber daya manusia sebagai fondasi kemajuan bangsa. Ia menyebut bahwa tiga aspek utama penentu kualitas SDM adalah kesehatan, pendidikan, dan kondisi sosial masyarakat.
“Pendidikan yang baik tidak bisa dipisahkan dari kesehatan anak-anak kita. Pola makan sehat dan bergizi harus dibiasakan sejak dini,” ujar Mu’ti.
Baca juga, Islam, Toleransi, dan Tantangan Keberagaman dalam Bingkai Fastabiqul Khairat
Ia mengumumkan rencana kerja sama antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Kesehatan untuk tahun ajaran 2025/2026. Program tersebut akan mencakup pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah-sekolah, termasuk pemeriksaan gigi, mata, dan kesehatan mental.
“Banyak anak yang secara fisik sehat, tetapi secara mental dan spiritual sedang sakit. Ini bahaya besar yang harus kita atasi bersama,” kata Mu’ti, merujuk pada kasus-kasus gangguan jiwa, kecanduan gawai, hingga meningkatnya angka bunuh diri di kalangan remaja.
Mu’ti juga memperkenalkan konsep “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, aktif di masyarakat, dan tidur tepat waktu. Ia menyebutkan bahwa kebiasaan ini bersumber dari ajaran Islam yang bertujuan membentuk karakter positif sejak usia dini.
Dalam wawancara terpisah, Mu’ti menegaskan bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jepara memiliki potensi besar untuk berkembang. “Yang perlu dilakukan adalah peningkatan layanan pendidikan, kualitas guru, serta metode pembelajaran yang inovatif,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah siap mendukung peningkatan sarana dan prasarana sekolah Muhammadiyah serta pelatihan kompetensi guru.
Mu’ti menyambut baik kegiatan pengajian triwulan hari bermuhammadiyah. Menurutnya, kegiatan semacam ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga sarana memperluas wawasan dan memperkuat kesadaran ideologis warga Muhammadiyah.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Wakil Bupati Jepara, serta ribuan jamaah yang hadir. Momen ini menandai akhir dari pengajian yang sarat nilai, semangat kolaborasi, dan semangat pembaruan demi kemajuan pendidikan di Jepara.
Kontributor : Dina Setyaningsih
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
