Memperbanyak Amal: Bekal untuk Kehidupan Abadi
PWMJATENG.COM – Setiap manusia pasti menyadari bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara. Al-Qur’an dengan tegas mengingatkan umat manusia tentang hakikat kehidupan dunia sebagai tempat persinggahan sementara sebelum menuju kehidupan abadi di akhirat. Oleh karena itu, memperbanyak amal saleh menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan yang kekal tersebut.
Kehidupan Dunia Sebagai Ladang Amal
Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surah Az-Zariyat ayat 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” Dalam ayat ini, manusia diingatkan bahwa hidup di dunia harus diisi dengan amal ibadah yang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Dunia adalah tempat bercocok tanam untuk menuai hasil di akhirat. Rasulullah SAW bersabda: “Dunia adalah ladang akhirat.” Artinya, setiap amal yang dilakukan di dunia akan menjadi bekal untuk kehidupan abadi. Amal-amal tersebut tidak hanya terbatas pada ibadah ritual seperti salat, puasa, dan haji, tetapi juga mencakup amal sosial seperti membantu sesama, bersedekah, dan menjaga lingkungan.
Pentingnya Amal Saleh Sebagai Bekal Akhirat
Kehidupan abadi di akhirat akan menjadi cerminan dari amal yang dilakukan di dunia. Dalam surah Al-Zalzalah ayat 7-8, Allah SWT berfirman: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” Ayat ini menegaskan bahwa sekecil apa pun amal kebaikan akan mendapat balasan yang setimpal.
Baca juga, Strategi Pemberdayaan Jamaah: Ranting Itu Penting, Cabang Berkembang
Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar dalam Islam, menyatakan bahwa amal yang dilakukan dengan ikhlas akan menjadi cahaya penerang di akhirat. Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam beramal, meskipun dalam jumlah yang kecil. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: “Amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang dilakukan secara terus-menerus, walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jenis-Jenis Amal yang Mendekatkan kepada Allah
Islam memberikan panduan tentang berbagai bentuk amal yang dapat menjadi bekal akhirat. Berikut beberapa di antaranya:
- Amal Ibadah Ritual Salat, puasa, zakat, dan haji adalah ibadah yang secara langsung mendekatkan seorang hamba kepada Allah. Ibadah-ibadah ini menjadi bukti ketaatan manusia kepada Sang Pencipta.
- Amal Sosial Menolong sesama, bersedekah, dan berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan merupakan bentuk amal sosial yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.” (HR. Ahmad).
- Amal Jariyah Amal jariyah seperti membangun masjid, mendirikan sekolah, atau menyumbang buku-buku bermanfaat akan terus mengalir pahalanya meskipun pelakunya telah tiada. Rasulullah SAW bersabda: “Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
- Menjaga Lingkungan Islam juga menganjurkan umatnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Menanam pohon, menghemat air, dan menjaga kebersihan adalah bentuk amal yang bernilai ibadah.
Ikhlas dan Tawakal dalam Beramal
Salah satu syarat utama agar amal diterima oleh Allah SWT adalah keikhlasan. Amal yang dilakukan dengan niat untuk mencari ridha Allah akan bernilai ibadah. Sebaliknya, amal yang disertai riya atau mengharapkan pujian manusia akan sia-sia di sisi-Nya.
Selain ikhlas, tawakal juga menjadi bagian penting dalam beramal. Tawakal berarti menyerahkan hasil dari usaha dan amal kepada Allah setelah berusaha dengan maksimal. Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi).
Ikhtisar
Memperbanyak amal adalah investasi terbaik untuk kehidupan abadi di akhirat. Amal saleh tidak hanya membawa kebahagiaan di dunia, tetapi juga menjadi bekal yang akan menemani setiap manusia di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, mari jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas amal kita, baik melalui ibadah ritual maupun aktivitas sosial.
Dengan mengamalkan ajaran Islam secara konsisten dan penuh keikhlasan, kita berharap dapat meraih kebahagiaan hakiki di akhirat kelak. Wallahu a’lam bishawab.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha