Kolom

Membangun Umat Unggul Berbasis Masjid

Membangun Umat Unggul Berbasis Masjid

Oleh : Rudi Pramono, S.E. (Ketua MPI PDM Wonosobo)

PWMJATENG.COM – Muhammadiyah adalah organisasi dakwah dan tajdid membawa misi menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam dengan tidak menambahkan, mengurangi, mencampurkan dengan ajaran atau keyakinan lain yang tidak berasal dari ajaran Islam (AD Muhammadiyah). Sebuah misi dakwah yang tidak mudah dan menantang karena seperti umumnya di desa lekat dengan jawaisme/hinduisme sehingga pengamalan Islam menjadi sinkretis. Selain itu sebagaimana karakter Muhammadiyah mewujudkan dakwah Islam dengan aksi nyata melalui peran sosial keagamaan dan kemasyarakatan di akar rumput.

Sementara itu sumber daya yg dimiliki Cabang/Ranting serba terbatas, baik itu pimpinan, kader, anggota, dana dan sarpras, selain itu lokasi Cabang/Ranting yang banyak dan jauh lokasinya, pimpinan di atasnya tidak selalu bisa menjangkau semuanya.

Konsolidasi Gerakan

Situasi sasaran dakwah dan sumber daya yang terbatas menjadi problem yang harus diatasi. Alhamdulillah telah terbentuk Lembaga Pemberdayaan Cabang dan Ranting (LPCR) dari tingkat Pusat sampai Daerah. Dibutuhkan konsolidasi seluruh level pimpinan di LPCR dan dukungan dari Majelis/Lembaga terkait.

Konsolidasi yang pertama menguatkan ruh gerakan dakwah bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah serta inspirasi dan pesan dakwah KH Ahmad Dahlan yang berawal dari Langgar Kidul, para pejuang dakwah dalam sejarah Islam maupun tokoh Persyarikatan. Selain itu perlu menyatukan visi, misi dan strategi bersama, manajemen, kolaborasi lintas Majelis, mobilisasi kader, dana dan sarpras.

Berbasis Masjid

Adanya ide pemberdayaan Cabang dan Ranting berbasis Masjid kemungkinan dilatar belakangi bahwa selama ini gerakan dakwah Muhammadiyah lebih terlihat berbasis organisasi berikut seperangkat aturan sebagai pedoman, sehingga aktivitas lebih terlihat dilingkungan Kantor Sekretariat, rumah anggota dan Amal Usaha meskipun kalau di Ranting lebih sering menggunakan Masjid/Musala.

Pemberdayaan Cabang/Ranting berbasis Masjid bermanfaat ganda, Persyarikatan bergerak, Masjid Makmur, Jamaah Masjid sekaligus menjadi anggota Ranting, dana lebih banyak didapatkan dan aktivitas dakwah dan sosial kemasyarakatan akan lebih semarak menyentuh banyak kalangan.

Baca juga, IMM dan Politik Adiluhung: Antara Politik Nilai dan Politik Praktis

Program Penguatan Dakwah di akar rumput berbasis Masjid didasarkan landasan teologis dengan melakukan ‘pemaknaan’ kembali perintah bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah dimuliakan dan disebut namanya setiap pagi dan petang, sebagaimana disebutkan dalam Qs. An Nur 36 – 37.

Masjid di Zaman Rasulullah

Masjid di jaman Rasulullah tidak hanya untuk beribadah dan dakwah tapi juga untuk pusat pemerintahan, pusat menegakkan hukum/pengadilan, merumuskan strategi perang, pusat pendidikan, ekonomi, kesehatan, perdamaian dan persatuan kabilah dan suku-suku Arab saat itu.

Di zaman sejarang ini Masjid-masjid besar dunia seperti Masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid Al Azhar di Mesir dan banyak lagi di dunia telah menjadi pusat-pusat peradaban dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Masjid sebagai tempat untuk bertasbih, menyucikan dan menyembah Allah, tidak hanya ditempuh lewat salat, zikir dan mengaji saja, tapi ritual mendekatkan diri kepada Allah kita wujudkan juga dengan kepedulian terhadap masyarakat luas melalui perluasan fungsi masjid sebagai pusat dakwah, pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat ekonomi, pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pusat dokumen/perpustakaan, pusat advokasi kemanusiaan, pusat olahraga, pusat rekreasi spiritual, pusat pengembangan pemikiran dan pusat-pusat keunggulan lainnya. Di Masjid ide-ide dakwah dan tajdid diperjuangkan untuk membangun peradaban : menegakkan tauhid yang murni, menggalakkan ijtihad dan tajdid, menghilangkan taqlid dan kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah.

Insyaallah Masjid dan lingkungannya tidak akan pernah sepi selalu penuh dengan segala aktivitas yang memberdayakan dan memajukan umat. Masjid Jogokariyan Yogyakarta dan Masjid Al Falah Sragen bisa menjadi sebuah roll model yang bisa kita contoh untuk mewujudkan cita-cita Masjid sebagai Pusat Peradaban Islam dan menjadi Kiblat Peradaban Dunia. Selamat Rakerwil ke-3 Lembaga Pemberdayaan Cabang dan Ranting (LPCR) PDM Se-Jateng di Wonosobo,19-20 Oktober 2024 “Mewujudkan Cabang dan Ranting Unggul berbasis Masjid”.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE