Melihat Hasil Ikhtiar PDA Kendal Dalam Penanggulangan Penyakit TB-HIV
PWMJATENG.COM, KENDAL – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kendal melalui program Sub Sub Recipient (SSR) TB-HIV Care Aisyiyah telah memperlihatkan hasil baik, meskipun secara angka masih rendah.
Demikian pernyataan ketua PDA Kendal, Hj.Muslikhah yang disampaikan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Rabu (26/6) di Griya Sehat Kendal.
Muslikhah menjelaskan, berdasar penilaian funding dari The Global Fund to Figh AIDS, Tuberculosis and Malaria, bahwa kinerja Sub Sub Recipient (SSR) Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Kendal dalam melakukan penanggulangan TB/HIV baik. Akan tetapi, secara umum penanggulangan TB di Kabupaten Kendal sebagaimana hasil Rakerkesda secara angka masih rendah.
“Di Rakerkesda itu, cakupan penanggulangan TB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, menyebutkan tahun 2018 baru 41,9 persen. Berarti ini sungguh jauh dari harapan. Kita kepenginnya netralisir, zero (nol,red) persen, itu tak mungkin, tetapi minimal ada peningkatan-peningakat yang lebih signifikan,” katanya.
Kegiatan itu diikuti oleh ketua Majelis Hukum dan HAM PDM Kendal, H. Taufiq Pandan Winoto, anggota DPRD Kendal Komisi D, Hj. Masrijah, direktur RSDI Muhammadiyah Kaliwungu , dr. Fanny Ardhi Tunggal Hakim, perwakilan Dinkes Kendal, Bagian Hukum Pemkab Kendal, Rumah Sakit, Apoteker dan unsur lainnya.
Muslikhah mengungkapkan, pihaknya juga telah mereview sampai dimana program penanggulangan penyakit TB/HIV di Kabupaten Kendal. Sejak Aisyiyah dicanangkan untuk dijadikan sebagai pemegang program penanggulangan TB/HIV selaku SSR Kabupaten Kendal. Sejak 2012 hingga sekarang sudah berjalan selama tujuh tahun.
“Kami sudah berusaha berbuat untuk umat, tetapi tentunya keberhasilan Aisyiyah itu tidak ada artinya apa-apa tanpa ada bantuan dan dukungan dari semua pihak,” ungkapnya.
TB merupakan penyakit yang mudah menular dibandingkan dengan penyakit-penyakit lainya, seperti hipertensi yang lebih condong disebabkan kepada pola hidup. Sehingga siapapun rentan sekali terkena penyakit tersebut. Satu orang penderita penyakit TB punya potensi menularkan kepada 20 orang. Lebih lagi penyakit TB sangat familiar sekali.
“Inilah yang jadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama, kita sebagai warga Kendal ikut bertanggung jawab juga untuk melakukan upaya penanggulangan penyakit TB. Penanggulangan ini harus dilakukan secara bersama-sama, jika tak begitu, saya yakni tidak akan bisa kita tanggulangi. Minimal kita bisa mengurangilah,” jelas Muslikhah.
Muslikhah menyatakan, saat ini, Aisyiah sudah berbuat banyak melakukan upaya penanggulangan TB. Sudah ada langkah-langkah yang diambilnya. Pihaknya juga sudah menginisiasi untuk terbitnya draf rancangan Perbup tentang Penaggulangan Penyakit TB namun hingga sekarang belum juga terwujud. Bahkan draf rancangan Perbub tersebut sudah beberapa kali dilakukan revisi. Belum ada persetujuan dari Bupati.
“Kami bersama PDM Kendal merencanakan melakukan audensi dengan Bupati. Hal ini sebagai ikhtiar agar Perbup penanggulangan TB-HIV dapat terwujud” tambah Muslikhah.
Beliau juga berharap semua pihak, khususnya lembaga yang terkait dapat bekerja sama agar Perbup yang kita perjuangkan dapat terbit.
“Kami mohon semuanya saja bisa mensekuyung ikut mendorong Perbup tersebut segera terbit. Apa yang sudah kita putuskan dulu dengan adanya RAD (rencana aksi daerah) untuk penanggulangan TB ini bisa direalisasi. Penanggulangan penyakit TB bisa sampai ke masyarakat paling bawah sehingga ada kesadaran dari masyarakat bahwa penyakit TB ini adalah penyakit yang mematikan,” tukasnya.
Ketua Sub Sub Recipient (SSR) Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Kendal, Hj. Nurul Komariyah menambahkan, tahun 2018, PD Aisyiah Kabupaten Kendal pernah mengadakan FGD. Pada saat itu, rancangan draf Perbup tentang Penanggulangan TB juga menjadi pembahasan bersama. Dasarnya adalah Perda No 5 tahun 2018, tentang Penanggulangan Penyakit. Kemudian pada tahun tersebut di bulan September hingga Desember juga pernah membahas atau memunculkan Perbup tentang Pemberdayaan Masyarakat. Pembahasanya dilakukan secara tuntas.
“Kami di Aisyiyah, sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi penyakit TBC dan pemberdayaan masyarakat melalui kader-kader yang ada di seluruh Kabupaten Kendal,” pungkasnya didampingi Koordinator Sub Sub Recipient (SSR) Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Kendal, Sri Wahyuningsih. (Fur/MPI Kendal)
One Comment