PWMJATENG.COM, Karanganyar – Pemerintah memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana. Melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), organisasi ini dinilai sebagai salah satu mitra terbaik pemerintah dalam merespons berbagai situasi kebencanaan di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK, dalam sesi sharing Jambore Nasional ke-3 Relawan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Jumat (27/6).
“MDMC luar biasa. Mereka menjadi salah satu mitra terbaik pemerintah di daerah bencana,” ujar Lilik dalam forum tersebut. Ia menekankan bahwa kontribusi nyata MDMC dalam banyak peristiwa kebencanaan telah membuktikan pentingnya kolaborasi antara masyarakat sipil dan negara.
Lebih jauh, Lilik menyatakan bahwa ketangguhan bangsa menghadapi bencana harus dibangun bersama. Ia menyoroti pentingnya penerapan sistem peringatan dini yang inklusif melalui kampanye #EWSforAll (Early Warning System for All). Konsep ini menekankan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan informasi dan perlindungan dini ketika bencana mengancam.
Tidak hanya itu, Lilik juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung prinsip #GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) dalam penanggulangan bencana. Menurutnya, sistem kebencanaan yang efektif harus melibatkan kelompok rentan secara aktif dan setara.
Baca juga, Kalender Hijriah Global Tunggal
“Filosofi tangguh bencana adalah memastikan setiap orang, terutama yang tinggal di daerah rawan, memiliki pengetahuan dan kemampuan mitigasi. Ini bukan hanya tugas lembaga besar seperti BNPB atau Basarnas, tetapi juga tanggung jawab komunitas lokal,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa penyelamat pertama dalam situasi darurat sering kali adalah orang-orang terdekat, bukan lembaga pemerintah. Oleh karena itu, pembangunan kesadaran dan kapasitas masyarakat lokal menjadi sangat penting.
Dalam konteks ini, Lilik menyerukan kepada para pemimpin daerah dan pejabat publik untuk lebih bijak dalam merumuskan kebijakan yang berdampak pada lingkungan dan keselamatan warga. Ia menegaskan bahwa kebijakan yang tidak memperhatikan risiko bencana justru bisa “menciptakan bencana baru”.
Sebagai penutup, Lilik berharap Muhammadiyah terus menjadi pionir dalam membangun #BudayaTangguhBencana di seluruh Indonesia. Menurutnya, kekuatan jaringan Muhammadiyah yang tersebar hingga ke akar rumput adalah modal penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh menghadapi bencana.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
