Mayit Minta Hidup Kembali Hanya untuk Bersedekah, Ini Penjelasannya!

PWMJATENG.COM, Surakarta – Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dwi Jatmiko, menyampaikan pesan mendalam dalam acara Peningkatan Ketakwaan Korwil III Banjarsari Surakarta bertajuk ‘Pengajian dan Berbuka Puasa Bersama Ramadhan 1446 H’. Acara yang berlangsung di SD Negeri Joglo pada Jumat (21/3/2025) itu dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para guru dan tokoh masyarakat.
Dalam tausiyahnya, Dwi Jatmiko mengupas pentingnya berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan dengan merujuk pada Al-Qur’an Surat Adz-Dzariyat ayat 19. Ayat tersebut berbunyi, “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”
Ia kemudian menyoroti pertanyaan menarik mengenai alasan orang yang telah meninggal ingin dihidupkan kembali, bukan untuk salat, puasa, haji, atau zakat, melainkan untuk bersedekah. “Ada pertanyaan mengapa orang mati minta dihidupkan kembali tidak untuk melaksanakan salat, berpuasa, berhaji, atau berzakat? Mengapa untuk bersedekah?” ujar Jatmiko sambil tersenyum.
Lebih lanjut, ia menjelaskan empat jenis orang tua dalam Islam. “Pertama, orang tua kandung atau siapa saja yang menyusui, mengasuh, dan memfasilitasi kita. Kedua, mertua, karena melalui mereka kita memiliki kekerabatan. Ketiga, pemimpin yang membimbing kita. Keempat, guru yang telah mendidik kita,” jelasnya.
Baca juga, Abdul Fattah Santoso: Tajdid Bukan Hanya Pemurnian Ajaran Islam, Tetapi Juga Inovasi dalam Dakwah
Jatmiko menegaskan bahwa menghormati dan mendoakan kebaikan bagi orang tua, baik orang tua kandung, mertua, maupun guru, akan membawa keberkahan dunia dan akhirat. Ia juga mengutip Surat Ali Imran ayat 134 yang menyebutkan, “(Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Sementara itu, Ketua Panitia, Sugiman, menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. “Harapannya, kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi antar guru dan kepala sekolah serta memperkuat program ketakwaan,” katanya.
Sugiman juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut mencakup pengajian, buka puasa bersama, serta santunan bagi anak yatim. “Alhamdulillah, kegiatan peningkatan ketakwaan Pendidikan Agama Islam ini dilaksanakan dalam rangka memakmurkan bulan Ramadan,” tambahnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Pengawas Korwil III Banjarsari Kartono, Pengurus K3S Korwil III Sukiman, Ketua Gugus se-Korwil III, Kepala SD Negeri dan Swasta, guru agama Islam SD, serta staf Kantor Korwil III Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
Kontributor : Dwi Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha