
Masjid Jami’ Bursa: Saksi Bisu Kekuasaan Utsmani di Kota Bursa
Oleh : Tegar S. Ahimza (Pemerhati Sejarah dan Geo Politik Kawasan Timur Tengah, Kader MPI PW. Muhammadiyah Jawa Tengah dan Soloraya)
PWMJATENG.COM – Masjid Jami’ Bursa, juga dikenal sebagai Masjid Raya Bursa, merupakan salah satu masjid tertua dan paling bersejarah di Kota Bursa, Turki. Masjid ini pernah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan politik di Kekhalifahan Utsmani saat kekuasaan mereka masih berada di Kota Bursa.
Pada saat itu, Kekuasaan Utsmani belum mampu menyebrangi Selat Bosphorus dan memasuki Eropa karena belum cukup kuat menakhlukkan Benteng Romawi Timur (Bizantium). Kota Bursa menjadi ibu kota sementara Kekhalifahan Utsmani sebelum akhirnya pindah ke Istanbul.
Masjid Jami’ Bursa dibangun pada tahun 1396 hingga tahun 1399 atas perintah Sultan Bayezid I untuk memperingati kemenangan besarnya di Pertempuran Nikopolis. Pertempuran ini berlangsung pada tanggal 25 September 1396 dan menyebabkan kekalahan aliansi bala tentara salib dari Hungaria, Bulgaria, Kroasia, Wallachia, Prancis, Bourgogne, Jerman, dan berbagai macam pasukan.
Baca juga, Khutbah Jumat: Wakaf sebagai Instrumen Kesejahteraan Umat
Masjid ini awalnya merupakan sebuah monumen utama arsitektur Ottoman, sekaligus menjadi masjid terpenting di kota Bursa. Jarak antara Bursa dan Istanbul sekitar 152 kilometer, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam melalui jalan tol. Jika dikalkulasi di Indonesia, jarak ini setara dengan perjalanan dari Kota Surakarta ke Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Masjid Jami’ Bursa menjadi saksi bisu sejarah Kekhalifahan Utsmani dan peranannya dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut. Masjid ini masih berdiri megah hingga saat ini dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan keagamaan di Kota Bursa.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha