Manhaj Akidah Muhammadiyah: Kaidah dan Pokok Dasar Keimanan

PWMJATENG.COM – Manhaj akidah Muhammadiyah merupakan pokok-pokok dan kaidah dasar dalam akidah yang dijadikan pedoman oleh Muhammadiyah dalam memahami perkara keimanan. Prinsip ini menuntun umat agar tetap berada pada jalur lurus sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.
Sifat dan Zat Allah
Dalam persoalan sifat dan zat Allah, umat Islam tidak dianjurkan membahas secara mendetail mengenai pengertian zat dan hubungannya dengan sifat. Muhammadiyah mengutamakan sikap tafwidh (menyerahkan kepada Allah) atau taslim (tunduk), dibandingkan takwil yang berusaha menafsirkan dengan akal.
Kaidah ini ditegaskan dalam pernyataan:
عدم البحث في الإعتقاد بما لا تصل إليه عقول الإنسان لان عقل الإنسان لا يستطيع الوصول إلى معرفة ذات الله وكيفيّة اتصافه بصفات
Artinya, Allah tidak memerintahkan manusia membicarakan hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal. Sebab, akal manusia tidak mungkin mencapai pemahaman tentang zat Allah dan hubungannya dengan sifat-sifat-Nya.
Menyucikan Allah dari Penyerupaan
Allah harus disucikan dari segala bentuk penyerupaan dengan makhluk. Jika ada ayat atau hadis yang sekilas tampak menyerupakan Allah dengan makhluk, maka umat wajib mengembalikan maknanya kepada Allah.
للتنزيه لله تعالى عن مشابهة المخلوقين…
Maksudnya, setiap kata yang terkesan menyerupakan Allah dengan makhluk tidak boleh ditafsirkan secara tekstual. Maknanya diserahkan kepada Allah dengan keyakinan bahwa kesan pertama yang muncul bukanlah maksud yang sebenarnya, atau dapat ditakwil dengan dasar yang dapat diterima.
Iman kepada Malaikat dan Rasul
Tentang hakikat malaikat, umat hanya diperintahkan untuk beriman akan keberadaannya. Begitu juga dengan iman kepada rasul dan nabi.
وجوب الايمان بجميع الملائكة والرسل والانبياء اجمالاً…
Wajib beriman kepada seluruh malaikat, rasul, dan nabi secara global, serta beriman secara rinci kepada mereka yang disebutkan namanya dalam nas.
Baca juga, Membaca Ulang Semangat Nasionalisme KH Ahmad Dahlan
Al-Qur’an, Sunnah, dan Khabar Ahad
Al-Qur’an dan sunnah mutawatirah menjadi hujah utama dalam akidah karena memberikan kepastian dan keyakinan.
القران والسنة المتواترة حجة في العقيدة…
Selain itu, khabar ahad yang diterima juga dapat menjadi hujah akidah sebagai penjelasan rinci atas nas mutawatir.
Mukjizat sebagai Bukti Kenabian
Allah berkuasa mengadakan perkara di luar kebiasaan. Hal ini tampak dalam mukjizat para nabi.
بأن ما تتناوله القدرة الإلهية أن تصدر أموراً خارقة للعادة…
Mukjizat diberikan untuk menguatkan kenabian, menundukkan penentang, dan menjadi bukti kebenaran para rasul.
Qadha dan Qadar Allah
Segala perbuatan manusia terjadi dalam lingkup qadha dan qadar Allah. Manusia hanya memiliki kemampuan untuk memilih (ikhtiyar).
والأفعال الصادرة عن العباد كلها بقضاء الله وقدره…
Perbuatan manusia, jika ditilik dari sisi usahanya, disebut sebagai hasil usaha (kasb). Namun, jika dilihat dari sisi kekuasaan Allah, perbuatan tersebut merupakan ciptaan Allah.
Menggunakan Nazhar untuk Merenungi Keberadaan Allah
Muhammadiyah mengajarkan pentingnya menggunakan nazhar atau perenungan untuk mengenal Allah.
وكفى بالمؤمنين شغلاً أن يتفكروا في خلقاته ليستدلوا على وجوده وقدرته وحكمته
Artinya, cukup bagi orang beriman untuk merenungkan ciptaan Allah, agar mereka memperoleh petunjuk tentang keberadaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan kebijaksanaan-Nya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha