AUMBerita

Mahasiswa UMS Sulap Biji Alpukat Jadi Nanocarrier DNA untuk Terapi Kanker Payudara

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencatat prestasi membanggakan. Tim mahasiswa dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) berhasil mengembangkan riset inovatif tentang pemanfaatan minyak biji alpukat sebagai nanocarrier DNA pada sel kanker payudara.

Tim ini diketuai oleh Nadya Putri Adisty bersama rekannya, Lutfiana Zulfa dari Fakultas Farmasi, Yudha Pratama dari Fakultas Kedokteran, Maryam Mahdiyyah dari Fakultas Farmasi, serta Obiet Gara R dari Fakultas Kedokteran. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing, Febrimarsa, yang aktif memberikan arahan dalam setiap tahap riset.

Dalam wawancaranya, Nadya menjelaskan bahwa ide penelitian tersebut lahir dari keprihatinan terhadap tingginya kasus kanker, terutama kanker payudara. “Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia dengan hampir 10 juta kematian. Pada tahun 2022 saja, tercatat 2,3 juta perempuan didiagnosis kanker payudara, dan 670.000 di antaranya meninggal dunia,” ujarnya, Selasa (9/9).

Menurut Nadya, berbagai metode pengobatan kanker telah dilakukan, salah satunya terapi gen. Namun, kendala terbesar dalam terapi tersebut adalah metode penghantaran agar DNA bisa terserap lebih optimal ke dalam sel. “Saat ini kami mencoba menghadirkan solusi dengan memanfaatkan lipid nanocarrier. Pada penelitian PKM-RE ini, kami berinovasi menggunakan minyak biji alpukat sebagai lipid nanopartikel pembawa DNA pada sel kanker payudara,” jelasnya.

Ia menambahkan, riset ini memanfaatkan biji alpukat yang sering dianggap limbah. Padahal, biji tersebut mengandung minyak dengan kadar cukup tinggi, sekitar 15 hingga 25 persen dari berat keringnya. “Jadi di sini kami membuat lipid carrier berukuran nano, yang bisa membawa DNA berisi gen editing Cas9 ke sel kanker payudara dalam terapi gen. Harapannya, metode ini membuat terapi lebih efektif,” terang Nadya.

Hasil kajian literatur yang dibaca tim mengungkapkan bahwa minyak biji alpukat memiliki senyawa lipid seperti asam lemak, trigliserida, dan ester metil asam lemak yang dapat larut dalam membran sel. Selain itu, biji alpukat kaya komponen bioaktif seperti flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, dan minyak atsiri. Kandungan ini diyakini mampu menjaga stabilitas sekaligus melindungi DNA dari kerusakan oksidatif selama proses penghantaran.

Baca juga, Integrasi Media: Kunci Sukses Reputasi Digital Organisasi

“Selain aspek ilmiah, kami ingin menghadirkan riset yang ramah lingkungan. Biji alpukat biasanya hanya dibuang, padahal potensinya sangat besar,” ujar Nadya menegaskan.

Judul penelitian tim ini adalah “Inovasi Minyak Biji Alpukat sebagai Lipid Nanopartikel Pembawa DNA terhadap Sel Turunan Kanker Payudara”. Mereka menetapkannya setelah melalui diskusi intensif bersama dosen pembimbing.

Penelitian tersebut dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi UMS. Proses riset meliputi penyiapan plasmid, pembuatan lipid nanopartikel, uji sifat fisik, hingga pengujian in vitro terhadap sel kanker.

Lutfiana Zulfa, salah satu anggota tim, menambahkan bahwa riset ini diharapkan mampu menghadirkan alternatif baru dalam terapi kanker. “Kami tidak hanya ingin menghasilkan riset yang selesai di meja laboratorium. Harapan kami, penelitian ini bisa menjadi pijakan pengembangan terapi gen yang lebih murah, efektif, dan memanfaatkan potensi bahan alam Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, dosen pembimbing Febrimarsa menyampaikan apresiasinya atas semangat dan kerja keras mahasiswa bimbingannya. Ia menilai ide yang mereka kembangkan sangat relevan dengan kebutuhan riset masa kini. “Mereka memadukan keilmuan farmasi dan kedokteran dengan inovasi bahan alam. Hal ini tentu sangat penting bagi perkembangan riset kanker di Indonesia,” katanya.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik, hasil penelitian ini nantinya akan dituangkan dalam artikel ilmiah, laporan kemajuan, laporan akhir, serta publikasi di media sosial resmi tim @avogen.reums. Selain itu, luaran penelitian diharapkan bisa menjadi dasar pengembangan riset lanjutan yang lebih aplikatif di dunia medis.

Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE