AUMBerita

Mahasiswa UMS Bikin Warga Sentono Heboh, Nugget Tempe Ayam Jadi Peluang Usaha Baru

PWMJATENG.COM, Klaten – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melatih warga Desa Sentono, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, membuat nugget tempe ayam sehat yang bernilai jual tinggi. Pelatihan ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (HMP PTI) FKIP UMS, Senin (18/8).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Penguatan Desa Wirausaha Berbasis Komoditas Tempe melalui Digitalisasi yang didanai Belmawa melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).

Ketua Tim PPK Ormawa HMP PTI UMS, Eka Prasetya Budi Mulyawan, menjelaskan bahwa fokus pelatihan ini adalah mengolah tempe menjadi produk inovatif yang memiliki nilai ekonomi.

“Nugget tempe ayam dipilih karena memadukan protein nabati dari tempe dengan protein hewani dari ayam. Hasilnya makanan bergizi, sehat, dan tanpa bahan pengawet,” terang Eka.

Selama kegiatan, mahasiswa bersama instruktur mengajarkan tahapan pengolahan. Mulai dari menyiapkan bahan, mengukus tempe, mencampur bumbu, membentuk adonan, mengukus ulang, memotong, melapisi tepung panir, hingga menggoreng. Selain itu, peserta juga diberi tips penyimpanan dan cara sederhana memasarkan produk agar bisa menjadi peluang usaha rumahan.

Warga Sentono terlihat antusias. Bahkan, mereka memberikan masukan soal komposisi tempe yang dipakai. Menurut beberapa peserta, jumlah tempe sangat berpengaruh terhadap tekstur dan rasa nugget. Masukan itu diterima tim sebagai catatan untuk memperbaiki resep pada percobaan berikutnya.

Baca juga, Modal Rohani dan Jasmani Umat Islam dalam Pandangan Ketua PWM Jateng Tafsir

Eka berharap kegiatan ini tidak hanya menambah keterampilan warga, tetapi juga mendorong lahirnya usaha baru di desa.

“Harapan kami, warga mampu memproduksi olahan tempe yang menarik dan bisa dipasarkan. Baik secara langsung di sekitar desa maupun melalui media digital,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sentono, Triyana, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menilai inovasi nugget tempe ayam bisa menjadi produk unggulan khas desa.

“Kalau warga sudah punya produk khas, ke depan tinggal dikembangkan pemasarannya,” ucapnya.

Pelatihan ini menjadi tahap awal dari pendampingan yang akan berlangsung selama tiga bulan. Selain pengolahan produk, warga juga akan dibekali strategi pemasaran digital. Dengan bekal itu, Desa Sentono diharapkan mampu berkembang menjadi desa wirausaha mandiri berbasis teknologi.

Eka menambahkan bahwa ke depan, warga akan terus didampingi untuk meningkatkan kreativitas produk berbahan dasar tempe. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat posisi Desa Sentono sebagai desa yang berdaya saing di bidang ekonomi kreatif.

Menurutnya, digitalisasi menjadi kunci utama dalam pemasaran. Produk olahan desa tidak hanya dipasarkan di sekitar wilayah Klaten, tetapi juga bisa menjangkau pasar lebih luas. “Dengan media sosial, produk lokal bisa lebih cepat dikenal masyarakat,” kata Eka.

Triyana juga optimistis program ini memberi manfaat nyata. Ia menekankan bahwa pemerintah desa siap mendukung penuh kegiatan mahasiswa. “Kami sangat senang karena warga mendapat ilmu yang langsung bisa dipraktikkan. Semoga bisa berkembang menjadi usaha berkelanjutan,” tuturnya.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/
https://journal.rtc.bt/https://accgroup.com/https://pioneer.schooloftomorrow.ph/https://ua.kab.ac.ug/https://plenainclusionmadrid.org/salud-mas-facil/
https://prajaiswara.jambiprov.go.id/https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/