
PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencetak prestasi nasional dengan menghadirkan inovasi ramah lingkungan. Tim Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K) UMS berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) tahun 2025 melalui program bertajuk “Inovasi Laundry Stick Bioedible Film dari Saponin Daun Jambu Biji dan Ekstrak Daun Sage sebagai Antibakterial Pengendali Limbah Perairan.”
Ketua tim, Yulia Fitriyani, menjelaskan bahwa ide tersebut muncul dari keprihatinan terhadap dampak negatif detergen konvensional. Banyak detergen yang mengandung fosfat dan surfaktan sintetis, bahan kimia yang dapat merusak kulit sekaligus mencemari air sungai.
“Zat kimia dalam detergen konvensional berisiko bagi kesehatan kulit dan lingkungan. Kami ingin menghadirkan pembersih alami yang efektif, aman, dan ramah lingkungan,” ujar Yulia, Senin (14/10).
Dalam risetnya, tim menemukan kandungan saponin pada daun jambu biji (Psidium guajava L.) yang berfungsi sebagai surfaktan alami untuk mengangkat kotoran. Sementara itu, daun sage (Salvia officinalis) memiliki senyawa antibakteri, antijamur, dan antimikroba yang mampu mencegah bau apek pada pakaian. Kombinasi keduanya menghasilkan detergen yang lembut di kulit, efektif membersihkan, dan tidak mencemari lingkungan.
Produk inovatif tersebut diberi nama DEGSALTURE. Detergen ini dikemas dalam bentuk bioedible film stick yang dapat langsung larut dalam air tanpa meninggalkan limbah plastik.
“Keunggulan DEGSALTURE ada pada kemasan bioedible film berbentuk stik yang praktis dan mudah digunakan. Takarannya sudah disesuaikan sehingga pengguna tidak perlu khawatir akan pemborosan,” terang Yulia.
Stik berukuran 10 sentimeter itu dikemas dalam wadah biodegradable cup berukuran 16 Oz. Desainnya higienis, ringan, dan mudah dibawa ke mana saja. Tim berharap produk ini menjadi solusi bagi konsumen dengan kulit sensitif sekaligus langkah nyata mengurangi pencemaran air akibat limbah detergen.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Tim PKM-K ini terdiri atas Yulia Fitriyani sebagai ketua, bersama empat anggota lain: Intan Mega Puspita, Raisya Najwatu Zahra, Hilda Putri Aulia, dan Agviolisa Kusuma Wardani. Mereka berasal dari lintas program studi, yakni Pendidikan Biologi (FKIP), Teknik Kimia (Fakultas Teknik), dan Farmasi (Fakultas Farmasi). Dosen pembimbing mereka adalah Endang Setyaningsih.
“Kami bekerja intensif dalam tim dan saling melengkapi peran agar setiap aspek program dapat dijalankan dengan maksimal,” tutur Yulia.

Endang Setyaningsih menjelaskan bahwa pendampingan dilakukan sejak tahap ide hingga penyusunan proposal agar program ini siap bersaing di tingkat nasional.
“Program ini kami rancang sejak Desember 2024. Selama enam bulan mahasiswa melakukan riset, menyusun konsep, dan melakukan uji produk,” ungkap Endang.
Produk DEGSALTURE telah menjalani beberapa pengujian, di antaranya uji kadar air, uji organoleptik (meliputi bentuk, warna, dan aroma), serta uji pH di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Kota Surakarta.
Menurut Endang, inovasi ini membuktikan bahwa mahasiswa UMS tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kreatif dalam menghasilkan karya berbasis sains dan kewirausahaan.
“Inovasi ini menjadi bukti nyata kemampuan mahasiswa UMS untuk menghadirkan solusi pembersih alami. Harapannya, karya ini bisa menginspirasi masyarakat agar menerapkan gaya hidup berkelanjutan demi menjaga kelestarian perairan Indonesia,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha