PWMJATENG.COM, Pekalongan – Kelurahan Tirto, Kota Pekalongan, menjadi saksi semangat peduli lingkungan yang dipelopori mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP). Melalui Kelompok 3 KKN, mahasiswa menghadirkan solusi nyata penanggulangan sampah rumah tangga dengan metode Takakura.
Kegiatan sosialisasi sekaligus demonstrasi itu berlangsung di Aula Kelurahan Tirto pada Kamis, 14 Agustus 2025, dan dihadiri puluhan warga dari RW 03 serta RW 04. Mereka antusias mengikuti jalannya acara yang dikemas sederhana, tetapi penuh manfaat.
Acara menghadirkan Yuliastri sebagai pemateri utama. Ia menjelaskan langkah-langkah praktis mengolah sampah organik menjadi kompos menggunakan metode Takakura. Menurutnya, metode ini cocok diterapkan di rumah tangga karena hemat biaya, ramah lingkungan, serta tidak membutuhkan peralatan rumit.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua RW 03, Ketua RW 04, serta Lurah Tirto, Erwinda Agustina. Dalam sambutannya, Erwinda memberikan apresiasi atas gagasan mahasiswa KKN. Ia menilai isu penanggulangan sampah menjadi salah satu persoalan penting yang harus segera dicarikan solusi di Kota Pekalongan.
“Persoalan sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Jika setiap rumah mampu mengolah sampahnya sendiri, beban Tempat Pembuangan Sampah (TPS) akan berkurang, dan lingkungan tetap bersih serta asri. Metode Takakura ini bisa menjadi salah satu solusi efektif,” ujarnya di hadapan peserta.
Sesi sosialisasi tidak hanya berupa paparan materi. Warga juga diajak menyaksikan demonstrasi langsung pembuatan kompos dengan metode Takakura. Peserta melihat proses pemilahan sampah organik dan anorganik, penyusunan bahan ke dalam keranjang pengomposan, hingga tips menjaga kualitas kompos agar tidak menimbulkan bau.
Baca juga, Rahasia Surat Al-Jin dan Cara Ampuh Menangkal Gangguan Setan
Antusiasme warga tampak dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Salah satunya datang dari Ketua RW 04, Mahrom. Ia menilai metode Takakura cukup sederhana, tetapi menanyakan efektivitas waktu penguraian sampah rumah tangga.
“Metode ini memang mudah diterapkan di rumah, tetapi apakah ada cara untuk mempercepat masa penguraiannya? Karena sampah rumah tangga muncul setiap hari dan jumlahnya tidak sedikit,” katanya.
Pertanyaan itu dijawab langsung oleh Yuliastri. Ia menjelaskan bahwa proses penguraian memang bisa dipercepat dengan tambahan cairan tertentu.
“Jika ingin lebih cepat, bisa ditambahkan cairan EM4. Cairan ini mengandung bakteri yang mempercepat pembusukan sampah organik. Takarannya sederhana, cukup satu tutup botol dicampur satu liter air, lalu disemprotkan ke sampah yang sudah dimasukkan ke keranjang pengomposan,” paparnya.
Ketua Kelompok 3 KKN UMPP, Filsafat, juga menyampaikan harapannya. Ia berharap pengetahuan yang diperoleh warga tidak berhenti pada kegiatan sosialisasi semata, melainkan benar-benar diterapkan di rumah masing-masing.
“Harapannya setelah ini, bapak dan ibu bisa mempraktikkan langsung di rumah serta menularkan ilmunya ke tetangga lain. Dengan begitu, lingkungan RW 03 dan RW 04 bisa lebih bersih, sehat, dan asri,” ucapnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, yang memperlihatkan keakraban antara mahasiswa KKN, perangkat kelurahan, narasumber, dan warga. Suasana hangat mencerminkan semangat gotong royong serta kepedulian terhadap lingkungan.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
