PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Panitia Lokal Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKNMAs) 2024 bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan kunjungan monitoring dan evaluasi (monev) terkait program pencegahan stunting di Posyandu Sido Mulyo 2, Desa Mojosari Bekonang, Sukoharjo.
Ketua Pelaksana Lokal KKNMAs 2024, Kuswaji Dwi Priyono, menyatakan bahwa kunjungan BKKBN Pusat tersebut merupakan bagian dari program Mahasiswa Peduli Stunting. “Ini adalah tugas kami untuk mendampingi, dan kebetulan acara pagi hari ini berlangsung di Desa Bekonang,” ujar Kuswaji.
Tema KKNMAs 2024, “UMKM Unggul, Stunting Menurun,” menjadi landasan utama dalam kegiatan ini. Kelompok 54 KKNMAs melaksanakan edukasi dan penyuluhan terkait percepatan penurunan stunting bersama kader Posyandu, serta membantu mengecek kesehatan 70 balita.
“Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, terutama yang terkait dengan kesehatan, berperan penting dalam memberikan penyuluhan mengenai stunting,” ungkap Kuswaji. Ia juga menambahkan bahwa meski tidak semua mahasiswa berasal dari prodi kesehatan, mereka mampu menjelaskan konsep stunting dengan baik.
Baca juga, Dampingi Ketum PP Muhammadiyah, Tafsir: Muhammadiyah Berkomitmen Perjuangkan Hak-Hak Petani
Selain penyuluhan, mahasiswa juga melakukan demo memasak cookie tempe, sebuah inovasi yang menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting. “Inovasi ini perlu penyempurnaan, terutama dalam hal rasa, karena produk ini akan digunakan untuk pencegahan stunting,” kata Kuswaji.
Indra Murry Surbakti, Direktur Kerja Sama Pendidikan dan Kependudukan BKKBN, menjelaskan bahwa BKKBN memiliki program Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) yang dikolaborasikan dengan KKN tematik. “Kami ingin mahasiswa membantu program percepatan penurunan stunting, yang kini lebih fokus pada pencegahan, terutama pada ibu hamil, bayi di bawah dua tahun, dan calon pengantin,” jelasnya.
Indra juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat bahwa stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak dan motorik anak. “Jika stunting terjadi, mereka akan kesulitan di masa depan untuk sekolah, mencari pekerjaan, dan berkontribusi bagi negara. Tujuan pemerintah kita adalah menjadi negara maju dengan Generasi Emas pada 2045,” tambahnya.
Kontributor : Maysali
Editor : M Taufiq Ulinuha