Machendra Setyo Bongkar Rahasia Kekuatan Pemuda Muhammadiyah: Berpikir Tajam, Bertindak Nyata, dan Siap Mengalah!

PWMJATENG.COM, Tegal – Pemuda Muhammadiyah diminta untuk tidak hanya semangat dalam berorganisasi, tetapi juga harus kuat dalam berpikir, bertindak, dan memiliki kebesaran hati untuk mengalah. Hal itu disampaikan oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Machendra Setyo, saat malam sarasehan Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Rumah Dinas Wakil Bupati Tegal, Sabtu (17/5).
Machendra menyampaikan bahwa tiga sifat tersebut menjadi pondasi utama yang harus dimiliki oleh setiap kader Pemuda Muhammadiyah jika ingin memberikan kontribusi nyata bagi umat, bangsa, dan organisasi.
“Pemuda yang berpikir matang, bertindak nyata, dan siap mengalah terhadap ego dan kepentingan pribadi adalah pemuda yang kuat. Mereka adalah agen perubahan sesungguhnya,” ujar Machendra di hadapan peserta sarasehan.
Ia menjelaskan bahwa berpikir adalah bekal awal yang tidak boleh ditinggalkan. Menurutnya, kader Pemuda Muhammadiyah harus memiliki pemikiran kritis, analitis, serta mampu membaca situasi sosial secara jernih dan solutif.
“Semangat saja tidak cukup. Kita butuh wawasan yang luas, pemahaman yang mendalam terhadap persoalan, dan tentu saja solusi yang aplikatif. Inilah yang akan menjadikan Pemuda Muhammadiyah relevan dalam setiap zaman,” jelasnya.
Prinsip kedua yang ia soroti adalah bertindak. Dalam pandangannya, gagasan besar tidak akan berdampak jika tidak diwujudkan dalam aksi nyata. Oleh karena itu, kader Pemuda Muhammadiyah diminta tidak hanya pandai bicara, tapi juga piawai bergerak.
“Kita butuh pemuda yang punya inisiatif, berani menghadapi tantangan, dan terus memberi manfaat untuk umat. Jangan hanya mengkritik, tapi turun tangan dan buktikan lewat tindakan,” seru Machendra penuh semangat.
Baca juga, Ulama Sejati Adalah Ilmuwan: Menafsir Ulang Ulul Albab dalam Cahaya Al-Qur’an dan Sains
Ia kemudian menguraikan prinsip ketiga, yakni mengalah. Dalam konteks ini, Machendra menekankan bahwa mengalah bukanlah kelemahan, melainkan tanda kebijaksanaan.
“Seringkali kita terjebak dalam konflik internal, mempertahankan ego, dan akhirnya melupakan tujuan besar dakwah. Pemuda Muhammadiyah harus belajar mengalah demi kepentingan bersama. Ini adalah wujud kedewasaan dalam berorganisasi,” tuturnya.
Machendra meyakini, jika ketiga prinsip tersebut diterapkan secara konsisten, Pemuda Muhammadiyah akan semakin solid dan profesional dalam menghadapi tantangan zaman.
“Dengan kekuatan berpikir strategis, tindakan nyata yang terus bergelora, dan sikap bijaksana dalam berkonflik, kita akan menjadi kekuatan perubahan yang nyata di masyarakat,” ungkapnya.
Ia menutup pesannya dengan harapan agar Pemuda Muhammadiyah terus mengasah kemampuan dan tetap menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat dan bangsa.
“Jangan sampai kita hanya menjadi bagian dari masalah. Jadilah solusi yang dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” pungkasnya.
Acara malam sarasehan tersebut menjadi momen reflektif bagi seluruh kader yang hadir. Para peserta tampak antusias dan terinspirasi oleh pesan yang disampaikan Machendra, yang menekankan pentingnya menjadi kader yang matang secara intelektual, aktif dalam aksi, dan dewasa dalam sikap.
Kontributor : Riza
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha