
PWMJATENG.COM, Surakartaย โย Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melepas 370 calon wisudawan pada Kamis (12/6) di Auditorium Mohamad Djazman. Acara bertajuk โLulusan FKIP UMS Berdaya dan Berdampakโ ini sekaligus menjadi momen pembekalan terakhir sebelum mereka resmi diwisuda pada Periode IV Tahun Akademik 2024/2025.
Wakil Dekan I FKIP UMS, Mauly Halwat Hikmat, menyampaikan bahwa kelulusan ini bukanlah akhir perjuangan. โHari ini adalah titik di mana kalian menyelesaikan S1 dengan segala suka duka. Alhamdulillah, kalian sudah sampai tahap ini,โ ungkap Mauly.
Namun, ia menegaskan bahwa lulusan harus siap menghadapi tantangan dunia nyata. Salah satu tantangan yang disorot adalah perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).
โAI bisa mengimitasi banyak hal, tetapi tidak akan pernah menggantikan sepenuhnya peran guru. Kalian harus mampu menjembatani antara teknologi dan pendidikan,โ tegasnya.
Mauly juga berharap para lulusan dapat mengedukasi siswa terkait pemanfaatan AI secara bijak. Menurutnya, perkembangan teknologi yang masif harus disertai penguatan karakter peserta didik. โAI memang cerdas, tapi bisa mendorong sikap culas jika tidak diimbangi pembentukan karakter. Guru tetap punya peran penting,โ katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor IV UMS, Em Sutrisna, menekankan pentingnya mengamalkan ilmu untuk kebermanfaatan jangka panjang. Ia mengingatkan bahwa ilmu yang digunakan dengan benar akan menjadi amal jariyah.
โSebagai calon pendidik, amalkan ilmu kalian. Didik anak-anak kita dengan betul,โ pesannya.
Baca juga, Pendidikan di Era AI: Apakah Guru Akan Digantikan Mesin?
Ia menilai bahwa kecanggihan AI memang luar biasa dalam aspek kognitif. Namun, aspek afektif dan psikomotorikโyang sangat krusial dalam dunia kerjaโhanya bisa dibentuk oleh manusia.
โDalam dunia kerja, bukan sekadar IPK yang menentukan kesuksesan. Kemampuan bekerja sama, empati terhadap atasan dan bawahan, itu jauh lebih penting. Itulah yang disebut soft skill,โ ujar Em.

UMS, lanjutnya, telah membekali para mahasiswa dengan pelatihan pengembangan diri untuk memperkuat aspek-aspek nonakademik tersebut.
Sebagai representasi mahasiswa berprestasi, Hilyatul Millah dari Program Studi PG PAUD tampil sebagai calon wisudawan terbaik dengan IPK 3,95. Ia memberikan pesan inspiratif kepada rekan-rekannya agar terus berkembang.
โSetiap orang punya titik awal yang berbeda. Jangan bandingkan pencapaianmu dengan orang lain. Kelulusan ini bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar,โ ungkap Hilyatul.
Ia juga mengajak teman-temannya untuk tetap belajar dan berinovasi di bidang masing-masing. โSaat kita sukses, jangan lelah untuk terus belajar,โ tambahnya.
Berikut daftar calon wisudawan terbaik FKIP UMS dari berbagai program studi:
- Malikha Nurcholifah (Pendidikan Akuntansi, IPK 3,82)
- Susi Ainun Mardiyah (PPKn, IPK 3,46)
- Maharani Kumalaningdyah (PBSI, IPK 3,72)
- Luna Putri Kuncoro (Pendidikan Bahasa Inggris, IPK 3,8)
- Reni Widya Putri (Pendidikan Matematika, IPK 3,79)
- Nadya Syafa Kamila (Pendidikan Biologi, IPK 3,92)
- Jeni Puspitasari (PGSD, IPK 3,91)
- Hilyatul Millah (PG PAUD, IPK 3,95)
- Muslihah Juwita Hapsari (Pendidikan Geografi, IPK 3,92)
- Muthiโah Shofiana (Pendidikan Teknik Informatika, IPK 3,64)
- Alfinta Khasanatin Mardiana (Pendidikan Jasmani, IPK 3,67)
- Imania Pratidina (Magister Pendidikan Dasar, IPK 4,00)
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha