Lazismu Kota Magelang Gulirkan Dua Pilar Sekaligus, Jamaah Kramat Selatan Antusias Dapat Layanan Gratis!

PWMJATENG.COM, Magelang – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang terus memperluas jangkauan layanan sosialnya. Kali ini, lembaga tersebut berkolaborasi dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Kramat Selatan dalam kegiatan Safari Jumat yang digelar di Masjid Asy-Syifa Sanden, Kota Magelang.
Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata pelaksanaan dua pilar sekaligus, yakni pilar kesehatan dan pilar dakwah sosial keagamaan. Dalam pelaksanaannya, pengurus ranting berperan aktif sebagai pendukung teknis kegiatan.
Beragam program sosial disiapkan untuk jamaah, mulai dari pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis, penyaluran paket sembako bagi kaum duafa, hingga pembagian mushaf Al-Qur’an. Rangkaian acara diakhiri dengan kajian keagamaan yang menambah nilai spiritual kegiatan tersebut.
Ketua PRM Kramat Selatan, Pramono, menyampaikan apresiasi kepada Lazismu Kota Magelang atas kerja sama yang terjalin. Ia juga berterima kasih kepada takmir Masjid Asy-Syifa yang telah menyediakan tempat kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, jamaah merasa senang dan antusias. Khususnya layanan pengobatan gratis yang sangat membantu masyarakat. Banyak jamaah merasa terbantu karena bisa memeriksakan diri tanpa biaya,” ujar Pramono dengan penuh syukur.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Sementara itu, Ketua Lazismu Kota Magelang, Nugroho Adibroto, menegaskan bahwa Lazismu memiliki enam pilar utama yang menjadi fokus program. Keenamnya meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, dakwah sosial keagamaan, lingkungan, dan kemanusiaan.
Menurutnya, program Safari Jumat merupakan agenda rutin Lazismu untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat di tingkat ranting. Melalui kegiatan tersebut, Lazismu ingin membangun sinergi antara cabang dan ranting agar gerakan sosial semakin meluas.
“Kita berusaha untuk terus berkolaborasi. Tanpa cabang dan ranting, Lazismu tidak berarti. Semoga kegiatan bersama seperti ini dapat memperkuat kepercayaan masyarakat. Kami ingin membuktikan bahwa pengelolaan zakat di Lazismu dilakukan secara profesional,” tegas Nugroho.
Selain menyalurkan berbagai bantuan, kegiatan ini juga menjadi sarana membangun keakraban dan silaturahmi antarsesama jamaah. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat merasakan langsung manfaat program Lazismu yang tidak hanya berorientasi pada bantuan materi, tetapi juga peningkatan spiritual dan kesehatan.
Acara ditutup dengan kajian yang disampaikan oleh Soleh, seorang penceramah dari Kaliangkrik. Dalam ceramahnya, ia mengingatkan jamaah bahwa ketentraman hidup berawal dari rasa syukur.
“Diberi bantuan oleh Lazismu itu patut disyukuri. Tapi jangan berharap terus menerima. Suatu saat, kita harus yakin bisa menjadi pihak yang memberi. Artinya, kita akan naik derajat menjadi muzakki, bukan lagi mustahiq,” ujarnya penuh makna.
Kontributor : Fury
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha