Launching Sekolah Politik Klaster PDPM Purworejo, Kader Diajak Berpolitik dengan Baik dan Santun
PWMJATENG.COM, Purworejo – Dalam rangka menghadapi perkembangan politik secara lokal, daerah dan nasional yang semakin bergejolak hingga ke pelosok daerah serta menindaklanjuti program Pemuda Wilayah Jawa Tengah yang telah diresmikan perwakilan pelaksana daerahnya pada beberapa bulan lalu, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Purworejo menggelar Launching Sekolah Politik Pemuda Untuk Demokrasi dengan angkat tema Transformasi Kader Pemuda Muhammadiyah dalam ranah politik yang mengambil tempat di Ruang Seminar Kampus 3 Plaosan Universitas Muhammadiyah Purworejo, Ahad (18/6/2017).
Disampaikan Agus Setya Ardiyanto, A.Md. Ketua PDPM Kab. Purworejo bahwasanya sasaran agenda yakni pemuda yang terdiri dari Angkatan Muda Muhammadiyah Kab. Purowrejo, perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah dan delegasi pesantren mahasiswa dengan total 90 orang.
“Sasaran utama perkaderan ini yaitu pemuda karena pada usia ini rawan digiring hanya dengan materi sekian besarnya untuk mendukung pihak tertentu yang belum tentu sesuai dengan ideologi. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi usaha MallMU sebagai wadah ekonomi pendukung gerakan UMKM yang digalakkan dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah,” ujarnya.
Lanjut dalam sambutan pembukaan ditekankan oleh Drs. H. Pujiono Ketua PDM Kab. Purworejo bahwasanya Indonesia menurut Muhammadiyah yakni Darul `Ahdi Wasyahadah, Negara yang dibangun atas kebersamaan berbagai komponen bangsa yang salah satunya Muhammadiyah. “Sehingga pihak tertentu yang menuduh Muhammadiyah intoleransi, tidak pancasilais dan dengan sebutan lainnya, sebenarnya tidak mengetahui sejarah,”ujarnya.
Ditambahkan bahwasanya umat Islam harus melek politik, kemudian bangkit semangat membangun ke-Indonesiaan dalam KeIslaman dalam konteks Muhammadiyah. Yang mana dalam muktamar Makassar telah dirumuskan tentang konsep dakwah komunitas yang dengannya dakwah ini lintas sektoral, lintas budaya lintas parpol. Sehingga Muhammadiyah harus ada dimana-mana dengan mengusung politik yang berkeadaban. “Bagi yang akan terjun harus persiapkan SDM yang berkualitas dalam hal aqidah, ilmu, ibadah, akhlaq dan kesungguhan yang sangat. Karena membangun umat tidak dapat bekerja sendiri, maka harus bersinergi antar komponen bangsa. Antaranya tersinergi dan melandasinya dengan Pancasila sebagai dasar negara yang telah disepakati oleh para founding father bangsa ini,”ungkapnya.
Dalam sosialisasi MallMu disalmpaikan langsung oleh Sekretaris Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Ahmad Machsuni. Disampaikan dalam paparan terkait tujuan, latar belakang, cara registerasi dan hal lainnya. “Kemunculan toko modern sangat berpengaruhb terhadap ekonomi masyarakat. Terutama yang bergerak dalam UMKM. Guna mendukung UMKM, kita mencoba memfasilitasi Potensi online masih terbuka lebar. Untuk itulah, kita meluncurkan program MallMu yang harapannya dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya guna jual dan beli barang,”ungkapnya.
Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi otonom yang bertujuan menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi pemuda Islam untuk mendukung tujuan Muhammadiyah, yang salah satu ranah garapannya wilayah politik ini. Disampaikan Zainuddin Ahpandi, S.E. Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah dalam penjelasan terkait Urgensi pengkaderan dan politik, ranah ini sangat penting potensial untuk digarap. “Berpolitik dengan baik dan santun akan lebih efektif dalam kita berdakwah. Kader yang mampu dan mau terjun dalam politik hendaknya jangan dicibir. Justru kita dukung untuk dapat aplikasikan berpolitik yang baik dan santun. Selain itu, melalui politik ini dalam rangka membumikan nilai-nilai Islam pada jalur kultural dan mendukung kepentingan umat Islam,”pungkasnya.
Diakhir sesi pembukaan dan launching ini, ditekankan dengan pernyataan Drs. Wahyudi, M.Pd. Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah bahwa untuk merubah wajah sebuah negara tidak cukup hanya dengan kekuasaan aspek politik saja tetapi juga bergantung dengan aspek yang lain seperti ekonomi. “3 Komponen penting sebuah negara yakni tentara, konglomerat dan penguasa. Ketiga komponen tersebutlah yang turut berperan besar dalam peran kenegaraan. Kalian akan mengambil peran yang mana semuanya harus dipersiapkan dan melalui proses. Pembinaan etika Islam, isu wawasan, komunikasi politik, mentalitas pembangunan bangsa pada diri kader perlu dilaksanakan penuh dan tuntas,”pungkasnya.
Sekolah Politik yang diiniasiasi oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah ini selain diselenggarakan di Klaster PDPM Kabupaten Purworejo juga diselenggarakan di 5 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah seperti Kabupaten Kendal, Kabupaten Pati, Kabupaten Banyumas, Kota Tegal dan Kabupaten Kudus. Dalam pelaksanaan studi ini selama 30 sks dengan pemateri lokal, daerah dan nasional. (akhmad musdani)