Larangan Menaati Perintah yang Zalim
PWMJATENG.COM – Islam adalah agama yang menegakkan prinsip-prinsip keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Salah satu aspek penting yang ditekankan dalam ajaran Islam adalah larangan untuk menaati perintah yang zalim. Perintah yang zalim, yang berarti melanggar keadilan dan kebenaran, bukan hanya tidak boleh ditaati, tetapi juga harus ditentang demi menegakkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Zalim dalam Perspektif Islam
Zalim berasal dari kata ظَلَمَ yang berarti meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya atau bertindak sewenang-wenang terhadap hak orang lain. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. sering kali mengutuk perbuatan zalim dan menegaskan bahwa kezaliman tidak akan membawa kebaikan. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah firman Allah:
وَلَا تَرْكَنُوْٓا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُۙ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ
“Dan janganlah sekali-kali kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Hud: 113).
Ayat ini menegaskan bahwa kecenderungan atau dukungan kepada orang yang zalim dapat berakibat pada kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat. Ini menjadi peringatan bagi setiap Muslim untuk tidak terlibat atau memberikan dukungan kepada tindakan yang zalim.
Kewajiban Menolak Perintah yang Zalim
Rasulullah Saw., dalam berbagai kesempatan, menegaskan pentingnya menegakkan keadilan dan menolak kezaliman. Beliau bersabda:
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الله، إِنَّمَا الطَّاعَةَ فِي الْمَعْرُوْف
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal kemaksiatan kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada manusia, termasuk pemimpin atau atasan, hanya boleh diberikan dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan perintah Allah. Jika seseorang diperintahkan untuk melakukan sesuatu yang zalim, maka kewajiban seorang Muslim adalah menolak perintah tersebut, karena menaati perintah yang zalim sama saja dengan berbuat maksiat kepada Allah.
Baca juga, Klinik Pratama Asy-Syifa Kudus Resmikan Gedung Baru, Ketua PWM Jateng: Pelayanan Pasien Kini Serasa di Rumah Sendiri!
Menaati perintah yang zalim tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga merusak tatanan sosial dan moral masyarakat. Beberapa dampak negatif dari menaati perintah yang zalim antara lain:
- Merusak Moralitas Individu
Ketika seseorang mematuhi perintah yang zalim, dia secara tidak langsung berpartisipasi dalam tindakan yang melanggar hukum Allah dan prinsip-prinsip moralitas. Hal ini dapat merusak jiwa dan moralitas individu, serta menjauhkan diri dari ridha Allah. - Menciptakan Ketidakadilan Sosial
Tindakan zalim yang didukung atau dilaksanakan akan menciptakan ketidakadilan dalam masyarakat. Ketidakadilan ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial, penindasan, dan konflik yang merugikan banyak pihak. - Menghancurkan Kepercayaan Masyarakat
Ketika masyarakat melihat bahwa perintah yang zalim ditaati tanpa penolakan, kepercayaan mereka terhadap pemimpin, sistem hukum, dan tatanan sosial akan hancur. Ini dapat mengakibatkan kerusuhan dan ketidakstabilan dalam masyarakat.
Sikap Muslim terhadap Kezaliman
Seorang Muslim harus senantiasa bersikap kritis terhadap perintah yang diberikan oleh manusia, terutama jika perintah tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Menurut Islam, seorang Muslim tidak boleh menjadi alat atau pelaksana kezaliman. Sebaliknya, dia harus berdiri di pihak kebenaran, bahkan jika itu berarti menolak perintah dari atasan atau pemimpin yang zalim.
Sikap ini bukan hanya bentuk ketaatan kepada Allah, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial seorang Muslim untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di tengah masyarakat. Islam mengajarkan bahwa menolak perintah yang zalim adalah bagian dari jihad, yaitu berjuang di jalan Allah untuk menegakkan yang hak dan mencegah yang batil.
Ikhtisar
Menaati perintah yang zalim bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Seorang Muslim memiliki kewajiban untuk menolak setiap perintah yang melanggar prinsip-prinsip tersebut, karena ketaatan kepada manusia tidak boleh mengalahkan ketaatan kepada Allah. Dengan menolak kezaliman, seorang Muslim tidak hanya menjaga diri dari dosa, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang adil dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Editor : M Taufiq Ulinuha