PWMJATENG.COM, Surakarta – Aliansi IMM Se-Solo Raya mengadakan gerakan kemanusian untuk kasus yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Kegiatan ini dipelopori oleh PC IMM Se-Solo Raya yang terdiri dari PC IMM Sukoharjo, PC IMM Klaten, PC IMM Karanganyar, PC IMM Salatiga, dan PC IMM KH. Ahmad Dahlan Kota Surakarta pada Jumat, 25 Februari 2022. Adapun PC IMM Kota Surakarta, PC IMM Boyolali dan PC IMM Sragen nampak absen pada aksi damai ini.
Aksi ini sendiri dimulai pukul 14.00 WIB hingga selesai. Mereka (aliansi IMM Se-Solo Raya) menginisiasi #SoloRayaBergerak sebagai realisasi instruksi yang sudah diterbitkan Dewan Perwakilan Pusat; Dewan Perwakilan Daerah; dan Pimpinan Cabang.
Annas Firmansyah, Ketua Umum PC IMM Ahmad Dahlan Surakarta, mengungkapkan bahwa ada beberapa tuntutan yang mereka tujukan untuk Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia; Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah; dan Kapolda atas tindakan mereka terhadap warga/penduduk Desa Wadas.
Dalam kegiatan ini, IMM Solo Raya menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo. Dalam kajian akademiknya, IMM Solo Raya menyatakan pembangunan Bendungan Bener dan juga yang mengambil batuan material andesit dari Desa Wadas bukan merupakan kepentingan rakyat; akan tetapi untuk kepentingan tapi investor itu sendiri. Adapun kajian akademik yang telah mereka buat, akan mereka sebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga, Sumbangsih Layanan Kesehatan Prima bagi Masyarakat KL Lazismu PKU Cepu Adakan Vaksinasi untuk Anak-Anak
Sebelum terlaksananya aksi, Polresta Kota Surakarta sempat menghadang masa aksi karena masa dinilai tidak mematuhi prosedur demonstrasi, seperti : perizinan melakukan aksi, mematuhi protokol kesehatan dan lain sebagainya. Akan tetapi, dari pihak masa aksi merasa sudah memberikan pemberitahuan perizinan sebagaimana Polresta sampakan. Akhirnya masa aksi melakukan negosiasi agar aksi tetap bisa terlaksana, dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
M Adam Ilham Mizani selaku Ketua Umum PC Sukoharjo, menyampaikan diadakannya aksi ini adalah agar aspirasi mereka didengar oleh pemerintah.
“Harapannya tentu bahwa aspirasi ini terdengar oleh pemerintah terutama khusus warga Wadas agar pemerintahan Ganjar Pranowo itu benar-benar untuk mencabut dan menghentikan bertambangan batu Andesit itu yang benar-benar menghentikan ruang hidup warga Wadas.” Ungkap Adam.
Agung selaku Ketua Umum PC IMM Karanganyar juga meyampaikan terkait perizinan bendungaan Bener dan Tambang yang seharusnya tidak dijadikan satu, karena melihat lokasi tambang dan Bendungan Bener tidak dekat.
“Dan memang (seharusnya) urusan AMDAL dan izin usaha tambang tersendiri dari bendungan Bener; tidak dijadikan satu dengan bendungan Bener. Padahal kan lokasi dari Wadas itu jauh sekali dari bendungan, sekitar 10 kilometer. Maka, itu perlu izin AMDAL tersendiri. Nah itu yang kemudian kita kaji kembali bahwasannya ini sangat bermasalah dan merugikan warga Wadas.” Ungkap Agung. (mtu)