Kultum Subuh Pujiono: Jadi Guru Sekali Harus Buat Prasasti

PWMJATENG.COM, Sorong, 7 Desember 2025 — Suasana Subuh di Ballroom Hotel Aimas Sorong menjadi pembuka rangkaian Bimtek Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial Region Papua Barat Daya. Kultum pembuka disampaikan oleh Ustaz Pujiono, Pimpinan PonpesMu Manafiul Ulum Sambi Boyolali sekaligus narasumber Tim Fasilitator Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial.
Kegiatan resmi dibuka oleh Sutomo, M.Ag., Ketua FGM Pusat, didampingi Ketua Majelis Dikdasmen Papua, Sanmas.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Pujiono mengangkat tema “Jadi Guru Sekali Harus Buat Prasasti”. Ia menjelaskan bahwa tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan yang manfaatnya terus mengalir.
“Prasasti itu bisa berupa prestasi, bisa juga berupa amal jariyah,” ujarnya di hadapan lebih dari seratus peserta bimtek.
Prasasti yang dimaksud tidak harus monumental, tetapi harus berdampak. Ustaz Pujiono mencontohkan bentuk-bentuk prasasti, seperti:
- ilmu yang terus diamalkan murid,
- sistem sekolah yang baik dan berkelanjutan,
- pohon yang memberi manfaat,
- karya pembelajaran yang digunakan guru lain,
- atau akhlak murid yang menjadi penerus kebaikan.
“Guru itu sekali mengabdi harus menorehkan sesuatu yang dikenang. Ketika kita sudah tidak lagi mengajar, manfaatnya tetap hidup,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa guru adalah penentu peradaban. Di era kecerdasan artifisial, guru dituntut lebih kreatif, visioner, dan siap membawa sekolah ke arah kemajuan.
“Bimtek ini bukan sekadar pelatihan, tetapi titik awal perubahan. Para guru menyiapkan prasasti baru: literasi digital, pembelajaran mendalam, dan kompetensi masa depan,” tambahnya.
Para guru dari berbagai daerah Papua Barat Daya tampak antusias menyimak tausiyah tersebut. Mereka mencatat poin-poin penting yang menguatkan motivasi dalam mengikuti bimtek lanjutan.
Kegiatan kemudian berlanjut ke sesi materi inti dengan harapan bahwa setiap peserta akan kembali ke sekolah masing-masing membawa tekad baru—meninggalkan prasasti terbaik bagi generasi penerus bangsa.
Editor: Al-Afasy



