Kota Semarang Berantas Tuberkulosis Tahun 2028! Terobosan Revolusioner yang Membuat Semua Kagum!
PWMJATENG.COM, Semarang – Sub-Sub Recipient (SSR) Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kota Semarang menghebohkan dengan menggelar Konferensi Pers Pernyataan Bersama tentang Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkolosis pada Selasa (12/12). Acara ini dilangsungkan di Hall Cempaka Hotel Grasia, Kota Semarang, sebagai langkah konkret menyusul Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2021 (Perpres No. 67/2021) terkait pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Pemerintah Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk mengakhiri ancaman penyakit Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. Namun, Kota Semarang memiliki rencana ambisius untuk mencapai eliminasi lebih cepat, yaitu pada tahun 2028. Dr. H. Anang Budi Utomo, S.Mn, M.Pd., Sekretaris DPRD Komisi D, mengungkapkan bahwa meskipun secara nasional target eliminasi TBC pada tahun 2030 adalah insidensi 65/100.000, saat ini angkanya masih tinggi, mencapai 300/100.000.
“Kota Semarang ingin mempercepat. Jika secara nasional ditargetkan 2030 dengan angka insiden 65/100.000, Kota Semarang berencana mencapainya pada tahun 2028. Saat ini insidensi di Kota Semarang masih 250/65.000, dan untuk mencapai target 65/100.000, perlu inovasi, loncatan-loncatan, perubahan signifikan, dan transformasi masyarakat,” papar Sekretaris DPRD Komisi D.
Baca juga, Mengungkap Rahasia Kebahagiaan: Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir Bocorkan Lima Kunci Hidup Bahagia ala Rasulullah!
Untuk mendukung langkah ambisius ini, Kota Semarang berencana membentuk Tim Percepatan Eliminasi TBC. Solehati, S.E., Ketua Yayasan MSI Kota Semarang, menekankan perlunya kolaborasi massif dari berbagai pihak untuk meraih tujuan ini. “Dengan adanya tim percepatan eliminasi TBC di Kab/Kota, kami ingin Kota Semarang memimpin dalam penanggulangan ini. Diperlukan kolaborasi semua pihak dan percepatan. Oleh karena itu, kami mengusulkan pembentukan tim percepatan eliminasi TBC di Kota Semarang agar di tahun 2024 aksi dapat langsung terlaksana,” tambah Solehati.
Konferensi ini dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk DPRD Komisi D, Dinas Kesehatan Kota, Puskesmas, KOPI TB Kabupaten atau Kota, DISNAKER, Dinas Pendidikan, BASNAS, Perwakilan RS Swasta dan Pemerintah, Dinas Sosial, Departemen Agama, Bappeda Kota, dan Tim Media. Sebuah langkah strategis yang mendapat perhatian besar untuk menghadapi tantangan serius kesehatan masyarakat.
Kontributor : Devy Maharja
Editor : M Taufiq Ulinuha