Kiat-Kiat Terhindar dari Gangguan Mental

PWMJATENG.COM – Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga memberikan panduan dalam menjaga kesehatan jiwa. Di tengah tekanan hidup modern, banyak orang mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi. Oleh karena itu, penting memahami kiat-kiat terhindar dari gangguan mental menurut ajaran Islam.
Menjaga Hubungan dengan Allah
Langkah pertama agar terhindar dari gangguan mental adalah memperkuat hubungan dengan Allah. Ketika hati selalu terhubung dengan-Nya, manusia akan merasa tenang dan terlindungi dari kegelisahan. Allah ﷻ berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Ayat ini menegaskan bahwa ketenangan hati hanya bisa dicapai dengan zikir dan mendekatkan diri kepada Allah. Shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa menjadi media utama untuk menguatkan iman sekaligus menjaga kesehatan mental.
Mengelola Stres dengan Kesabaran
Islam mengajarkan bahwa ujian hidup adalah bagian dari perjalanan manusia. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari kesulitan. Namun, perbedaan terletak pada cara menghadapinya. Orang yang sabar akan lebih mampu mengendalikan diri dan mengurangi tekanan batin. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).
Sabar bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan tetap berjuang menghadapi masalah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar. Sikap ini membantu menenangkan pikiran dan menjauhkan seseorang dari tekanan berlebih.
Menjaga Pola Hidup Sehat
Kesehatan mental erat kaitannya dengan kondisi fisik. Rasulullah ﷺ mencontohkan pola hidup seimbang dengan makan secukupnya, tidur teratur, dan menjaga kebersihan. Pola hidup yang tidak sehat dapat memicu gangguan mental seperti mudah marah atau cemas. Dengan menjaga tubuh tetap sehat, pikiran pun menjadi lebih jernih.
Baca juga, Etika Bermuamalah di Era Digital
Hadis Nabi ﷺ menyebutkan:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim).
Kekuatan yang dimaksud mencakup kekuatan iman, fisik, dan mental. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan jasmani merupakan bagian dari menjaga kesehatan jiwa.
Menjalin Silaturahmi dan Dukungan Sosial
Kesepian sering menjadi pemicu gangguan mental. Islam menganjurkan umatnya untuk mempererat silaturahmi dan saling menolong. Dukungan dari keluarga dan sahabat dapat mengurangi beban pikiran. Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ، يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang mukmin bagi mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan pentingnya kebersamaan. Dengan lingkungan sosial yang baik, seseorang akan lebih kuat menghadapi tekanan hidup.
Bersyukur dan Berpikir Positif
Sikap syukur dan berpikir positif adalah kunci menjaga kesehatan mental. Orang yang selalu bersyukur akan melihat segala sesuatu dari sisi terbaiknya. Allah ﷻ berfirman:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah nikmat kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).
Dengan syukur, seseorang dapat mengurangi rasa kecewa dan menghindari stres. Berpikir positif juga membantu menjaga optimisme dalam menghadapi kesulitan hidup.
Ikhtisar
Gangguan mental dapat menimpa siapa saja, namun Islam memberikan panduan untuk menghadapinya. Dengan menjaga hubungan dengan Allah, bersabar, menerapkan pola hidup sehat, mempererat silaturahmi, serta bersyukur, seseorang akan lebih kuat secara mental dan spiritual. Kiat-kiat tersebut bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha