Khazanah IslamKhutbah

Khutbah Jumat: Pentingnya Berempati kepada Orang yang Sedang Berduka

Khutbah Jumat: Pentingnya Berempati kepada Orang yang Sedang Berduka

الحمد لله الذي أمر بعبادته، ونهى عن معصيته، وجعل مواساة الناس من أعظم القربات إليه.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلوات الله وسلامه عليه، وعلى آله وأصحابه أجمعين.

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang mendapat rahmat dan perlindungan-Nya.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Hidup di dunia ini penuh dengan ujian. Ada kalanya kita diuji dengan kebahagiaan, dan ada kalanya kita diuji dengan kesedihan, termasuk musibah kehilangan orang yang kita cintai. Dalam keadaan berduka, seorang Muslim sangat membutuhkan empati, dukungan, serta doa dari saudaranya.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya: “Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat keras siksanya.” (QS. Al-Māidah: 2)

Ayat ini menegaskan pentingnya kita saling membantu, termasuk memberikan perhatian, penghiburan, dan doa kepada orang yang sedang berduka.

Rasulullah ﷺ pun memberikan teladan luar biasa dalam berempati. Ketika putra beliau, Ibrahim, wafat, beliau menangis hingga para sahabat bertanya. Beliau menjawab:

إِنَّ الْعَيْنَ تَدْمَعُ، وَالْقَلْبَ يَحْزَنُ، وَلَا نَقُولُ إِلَّا مَا يُرْضِي رَبَّنَا، وَإِنَّا بِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ

Artinya: “Sesungguhnya mata meneteskan air mata, hati merasa sedih, namun kami tidak mengatakan kecuali yang diridai oleh Rabb kami. Wahai Ibrahim, kami benar-benar bersedih karena perpisahan denganmu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Dari teladan Rasulullah ﷺ ini, kita belajar bahwa bersedih adalah hal yang manusiawi, dan sikap terbaik seorang Muslim ketika melihat saudaranya berduka adalah ikut merasakan kesedihan itu, bukan malah mencela atau mengabaikannya.

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,

Empati kepada orang berduka bisa kita wujudkan dengan beberapa cara:

  1. Mengucapkan doa dan kalimat yang menenangkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ

Artinya: “Barang siapa menghibur orang yang ditimpa musibah, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang tertimpa musibah tersebut.” (HR. at-Tirmidzi)

Baca juga, Etika Pejabat: Bijak Merespons Kritik Masyarakat

  1. Mendoakan almarhum/almarhumah. Doa dari saudara seiman adalah hadiah berharga bagi mereka yang telah meninggal dunia.
  2. Membantu keluarga yang ditinggalkan. Baik dalam bentuk tenaga, perhatian, maupun harta. Rasulullah ﷺ mencontohkan ketika Ja‘far bin Abi Thalib wafat, beliau bersabda:

اصْنَعُوا لِآلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا فَقَدْ أَتَاهُمْ أَمْرٌ شَغَلَهُمْ

Artinya: “Buatlah makanan untuk keluarga Ja‘far, karena mereka sedang tertimpa sesuatu yang menyibukkan mereka.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Inilah wujud empati nyata dalam kehidupan sosial seorang Muslim.

Oleh karena itu, marilah kita tumbuhkan rasa empati kepada saudara-saudara kita yang sedang berduka. Jangan biarkan mereka menanggung kesedihan sendirian. Doakan mereka, hibur mereka, dan bantulah mereka agar kesedihan yang dirasakan dapat menjadi ladang pahala, bukan sumber keputusasaan.

أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

الحمد لله رب العالمين، حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه، كما يحب ربنا ويرضى.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,

Kehidupan dunia hanyalah sementara. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Allah ﷻ berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya: “Setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Āli ‘Imrān: 185)

Karena itu, berempati kepada orang berduka bukan sekadar perasaan iba, tetapi juga bentuk ibadah yang mempererat ukhuwah Islamiyah dan mendekatkan kita kepada Allah ﷻ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ قُبُورَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ، وَلَا تَجْعَلْهَا حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النَّارِ.
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَازْرَعْ فِينَا الرَّحْمَةَ وَالْمَوَدَّةَ وَالتَّعَاطُفَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الرُّحَمَاءِ، الَّذِينَ يَرْحَمُونَ النَّاسَ فَيَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

عباد الله، إِنَّ الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE