KH. Harun ; Kepala Sekolah Muhammadiyah Yang Tidak Bisa Baca Alqur’an Minggir
PWMJATENG.COM, KENDAL – Perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di beberapa tempat harus diiringi dengan kualitas pengelolanya dan pimpinannya. Pengelola atau pimpinan AUM tidak sebatas pada managemen yang bagus dan kualifikasinya memenuhi persyaratan administrasi, tetapi pucuk pimpinan, kepala, direktur, ketua AUM harus mampu membaca Al qur’an dengan lancar, tidak terbata – bata. Bagi kepala sekolah Muhammadiyah yang tidak mampu membaca Al qur’an sebaiknya minggir, diganti. Demikian kata KH. Harun Abdi Manaf, mubaligh asal Kota Tegal ketika menyampaikan tausiah, pengajian Ahad pagi (4/3) di SD Muhammadiyah Truko, Kangkung, Kendal. Pengajian tersebut digelar sebelum pelantikan kepala sekolah tersebut berlangsung.
Dihadapan jamaah pengajian beliau menekankan pentingnya pimpinan AUM memahami dan mampu membaca kitab sucinya dengan lancar.
“ Mampu membaca Al qur’an dengan lancar bagi kepala sekolah Muhammadiyah adalah wajib, “ tegas Harun.
Diceritakan, bagi Harun yang pernah berkunjung ke salah satu daerah dalam rangka berceramah di hadapan warga Muhammadiyah. Sebelum hadir di tempat pengajian dia dengan diam – diam dan menyamar sebagai orang tua yang akan mendaftarkan anaknya di salah satu sekolah Muhammadiyah. Harun ingin bertemu dengan kepala sekolahannya, dan memintanya untuk membacakan Al qur’an.
“ Mohon maaf, tolong saya bacakan beberapa ayat Al qur’an agar saya mantap menyekolahkan anak saya di sini, “ pinta Harun kepada kepala sekolah tersebut. Dengan muka pucat, kata Harun, ternyata kepala sekolah yang dimaksud tidak bisa membaca Al qur’an dengan baik.
Dikatakan pula Muhammadiyah mendirikan sekolahan sebagai kaderisasi yang harus diproses dengan sungguh – sungguh. Menurut Harun mereka yang bekerja di AUM dan menikmati gaji, tetapi tidak aktif di Muhammadiyah dinilai sebagai pengkhianat persyarikatan.
Di bagian lain Harun menyampaikan 2 hal yang dinilai viral di media sosial, yaitu tentang musibah banjir, bencana alam yang sedang menimpa di beberapa daerah, khususnya di Jawa Tengah dan prilaku orang – orang Muslim Indonesia yang nyanyi – nyanyi di Masjidil Haram.
Tentang bencana, beliau menyampaikan bahwa Allah memberi musibah kepada manusia tidak pandang apakah beriman atau tidak beriman kepadaNya.
“ Mereka berbuat zalim atau tidak sama – sama terkena musibah dari Allah “ ujarnya mengutip ayat Al qur’an Surat Al Anfal ayat 25 ‘ Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang – orang yang zalim saja diantara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksa-Nya ‘.
Ayat tersebut menurut Harun disambut oleh Muhammadiyah dengan gerakan membantu para korban tanpa melihat status sosial, golongan tertentu atau agama.
“ Para siswa Muhammadiyah dan lembaganya dalam membantu para korban tidak pandang bulu. Mereka kita tolong, bantu agar ringan beban hidupnya dalam menerima musibah. Mereka sedang diuji oleh Allah dan memerlukan kesabaran yang tinggi “ ungkapnya.
Sedangkan terkait dengan adanya fenomena sekelompok orang yang beribadah di Masjidil Haram sambil bernyanyi – nyanyi, Harun kembali mengutip ayat Al qur’an Surat Al Anfal ayat 34 “ Tidaklah shalat (ibadah) mereka (kaum musrik) di sekitar Baitullah itu, kecuali hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakan azab disebabkan kekafiranmu “
Menurut Harun menyanyi itu mubah. Kalau nyanyian bisa membangkitkan semangat keimanan maka bisa meningkat menjadi ibadah, ‘namun demikian’ lanjut Harun, kalau mau nyanyi –nyanyian kenapa tidak di masjidnya sendiri, kenapa di Masjidil Haram.
“ Beribadah di Masjidil Haram tidak dicampur dengan urusan organisasi “ tegasnya.
Prosesi pelantikan kepala SD Muhammadiyah Truko diawali dengan pembacaan SK. Kepala sekolah yang dilantik adalah Heru Nugroho menggantikan Bandi Haryanto yang sudah habis masa jabatannya.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh wali murid, jajaran PDM Kendal, yaitu Abdullah Sachur, Moh.Antono, Djamzuri, dan Khaerudin Rais. Tampak hadir pula Inu Indarto, Moh. Fatah mewakili Majelis Dikdasmen PDM Kendal, dan jajaran PCM Kangkung. (A. Ghofur/MPI Kendal)