BeritaNasional

Ketum PPNA Ariati Dina Puspitasari Tegaskan Diaspora Kader Jadi Energi Penggerak Nasyiatul Aisyiyah

PWMJATENG.COM, Serang – Sidang Pleno II Tanwir Nasyiatul Aisyiyah (NA) menyoroti pentingnya diaspora kader sebagai energi penggerak organisasi. Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA), Ariati Dina Puspitasari, menegaskan bahwa peran kader tidak boleh berhenti di level pusat, melainkan harus terus hidup hingga cabang, ranting, dan komunitas akar rumput.

“Walaupun sudah berada di tingkat pusat, kader tetap memiliki komitmen untuk aktif di ranting atau ikut menggerakkan cabang dan ranting,” ujar Ariati saat memberi pernyataan di Hotel Horison, Kota Serang, Banten, Kamis (4/9/2025).

Ariati menilai, keberadaan kader di pusat tidak serta-merta mengurangi tanggung jawab mereka di basis. Justru diaspora kader harus menjadi kekuatan utama agar gerakan perempuan muda Muhammadiyah tetap membumi dan terasa langsung di masyarakat.

Dalam sidang pleno tersebut, Ariati juga menekankan bahwa setiap forum Nasyiah selalu disertai dengan kegiatan upgrading kader. Menurutnya, peningkatan kapasitas merupakan sarana penting untuk melahirkan generasi yang mumpuni dalam menjawab tantangan zaman.

“Upgrading ini tidak hanya soal teknis organisasi, tetapi juga memperluas wawasan agar kader siap menghadapi dinamika global,” jelasnya.

Ariati menambahkan, penguatan kompetensi kader merupakan modal besar agar Nasyiah mampu berkontribusi lebih luas. Dengan bekal tersebut, kader tidak hanya menjadi penggerak internal, tetapi juga mampu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak.

Baca juga, Ketua PWM Jateng Tafsir: Kaderisasi Bukan Sekadar Formalitas

Ketua Umum PPNA itu menegaskan pentingnya menjalin sinergi dengan lembaga dan organisasi lain. Menurutnya, kerja sama lintas sektor akan memperluas dampak program Nasyiah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

“Kolaborasi adalah kunci. Diaspora kader memungkinkan peran Nasyiah hadir di banyak lini, baik di tingkat lokal maupun internasional,” ungkap Ariati.

Ia menyebutkan bahwa strategi tersebut sejalan dengan semangat diaspora kader, yang tidak membatasi kiprah perempuan muda Muhammadiyah hanya di satu ruang. Justru, semakin luas keterlibatan kader, semakin besar kontribusi Nasyiah dalam perubahan sosial.

Pleno kali ini dihadiri oleh kader-kader Nasyiah dari berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran mereka menjadikan forum ini momentum penting untuk meneguhkan akuntabilitas program dan arah gerakan organisasi.

Dalam forum itu, sejumlah capaian program turut disampaikan. Di antaranya adalah penguatan pendidikan, kesehatan, advokasi perempuan dan anak, serta pemberdayaan kader. Capaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa Nasyiah terus berupaya memberi solusi bagi berbagai persoalan sosial.

Sidang Pleno II Tanwir Nasyiatul Aisyiyah juga meneguhkan kembali misi besar organisasi. Nasyiah menempatkan dirinya sebagai garda depan perempuan muda Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, advokasi, dan pemberdayaan.

Ariati menutup sidang pleno dengan penegasan bahwa diaspora kader bukan sekadar slogan, tetapi sebuah energi penggerak. “Diaspora kader adalah kekuatan yang memastikan Nasyiah tetap relevan di tengah perubahan zaman,” tegasnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE