Ketua PP Muhammadiyah: Pendidikan dan Kesehatan Saja Tidak Cukup, Membangun Kesejahteraan Umat Juga Melalui Sektor Ekonomi
PWMJATENG.COM, Surakarta – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah kembali menegaskan komitmennya dalam membangun kesejahteraan umat melalui sektor ekonomi. Komitmen ini menjadi sorotan utama dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Jawa Tengah 2024 yang berlangsung di Syariah Hotel, Surakarta, Sabtu-Ahad (21-22/12/2024).
Musypimwil kali ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto; Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais; serta Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, yang didampingi jajaran anggota PWM lainnya. Acara tersebut menjadi momentum penting bagi Muhammadiyah untuk meneguhkan langkah dalam menghadapi tantangan di berbagai bidang.
Dalam pidato iftitahnya, Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais menyoroti pentingnya sektor ekonomi sebagai pilar utama dalam mendukung pendidikan dan kesehatan. “Kesehatan dan pendidikan saja itu tidak cukup. Bagaimana pendidikan akan baik, kesehatan akan baik kalau miskin? Nggak bisa. Orang miskin sulit untuk memperoleh proses pembelajaran yang terbaik. Karena berbayar, apalagi bidang kesehatan,” ujarnya tegas.
Dahlan juga memberikan apresiasi khusus terhadap peran Aisyiyah, organisasi perempuan Muhammadiyah, dalam membantu pemerintah mengatasi masalah stunting. “Aisyiyah selama 10 tahun terakhir berkontribusi signifikan dalam program stunting. Stunting adalah kekurangan gizi yang berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan. Kalau janin kekurangan nutrisi, dia tidak akan menjadi manusia yang utuh, cerdas, dan produktif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dahlan mengungkapkan keberhasilan PWM Jawa Tengah dalam sektor ekonomi, salah satunya melalui lembaga keuangan syariah. “BPR Syariah terbaik se-Indonesia itu milik Muhammadiyah Jawa Tengah, yaitu BPRS Artha Surya Barokah. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah Jawa Tengah memiliki kontribusi yang dapat menjadi teladan di tingkat nasional,” jelasnya.
Baca juga, Download Materi Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Selain fokus pada ekonomi, Muhammadiyah juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam kebajikan. Dahlan menegaskan bahwa kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, TNI, Polri, dan organisasi lain, menjadi salah satu kunci keberhasilan Muhammadiyah selama ini. “Muhammadiyah itu bisa bekerja sama dengan siapapun tanpa kecuali. Ini adalah kekuatan kita yang harus terus kita jaga,” ujarnya.
Ia memberikan contoh konkret kolaborasi Muhammadiyah melalui program makan siang gratis yang melibatkan Aisyiyah dan pemerintah. “Program ini sangat potensial untuk membangkitkan semangat Muhammadiyah di akar rumput. Dengan program seperti ini, kita bisa menyentuh masyarakat secara langsung dan memberikan dampak yang nyata,” paparnya.
Tidak hanya itu, Dahlan juga mendorong Muhammadiyah untuk memanfaatkan skema Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan. “Kalau kita bisa mengelola satu desa dengan satu PKBM, itu akan menjadi potensi besar untuk mengembangkan Muhammadiyah. Selain membantu masyarakat, kita juga dapat mengurangi pengangguran, termasuk pengangguran di kalangan sarjana,” jelasnya.
Dalam pidatonya, Dahlan juga menggarisbawahi pentingnya mengambil peluang dari skema-skema pembangunan desa yang tersedia. Ia menyebutkan bahwa Muhammadiyah memiliki keahlian yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan di tingkat desa. “Kami mendorong Muhammadiyah untuk melihat peluang ini sebagai bagian dari upaya memperkuat jejaring dan kontribusi kita dalam membangun bangsa,” katanya.
Musypimwil 2024 ini menjadi momen strategis bagi Muhammadiyah Jawa Tengah untuk memperluas cakupan perannya, tidak hanya di bidang pendidikan dan kesehatan, tetapi juga di sektor ekonomi dan pembangunan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Muhammadiyah terus berupaya menjadi pelopor dalam menciptakan perubahan yang lebih baik.
Sebagai penutup, Dahlan Rais mengingatkan bahwa keberhasilan Muhammadiyah tidak terlepas dari visi besar organisasi untuk bekerja sama dalam kebajikan. “Inilah saatnya kita ambil peran lebih besar. Muhammadiyah harus terus bergerak, berinovasi, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat,” pungkasnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha