Ketua LPP PWM Jateng, Irzal Fadholi: Pesantren Muhammadiyah Harus Memiliki Ruh Pesantren, Bukan Sekadar Asrama
PWMJATENG.COM, Pekalongan – Dari total 440 pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia, 45% berada di Jawa Tengah. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta pengelolaan pesantren, Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) PWM Jawa Tengah menggelar Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah. Acara ini berlangsung di Pesantren IMBS Miftahul Ulum Pekajangan, Pekalongan, pada Sabtu, 15 Juni 2024.
Ketua LPP PWM Jawa Tengah, M. Irzal Fadholi, dalam sambutannya menyampaikan tiga hal penting: Nilai Pesantren sebagai Ruh, Kaderisasi Ulama, dan Benteng Umat. “Pesantren Muhammadiyah harus memiliki nilai-nilai pesantren, bukan hanya sekadar berasrama dan berbudaya pesantren, tetapi juga harus memiliki ruh pesantren, yaitu kyai sebagai figur dan teladan bagi guru, santri, serta wali santri,” tegas Irzal.
Selain itu, Irzal menekankan pentingnya pesantren sebagai pusat kaderisasi ulama. “Ulama hanya bisa diproduksi dan dibentuk dari rahim pesantren. Oleh karena itu, pesantren Muhammadiyah di Jawa Tengah harus memiliki nilai, mutu, dan kualitas yang unggul,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa pesantren harus menjadi benteng umat. “Pesantren harus menjadi garda terdepan dalam melaksanakan amar makruf serta menjaga nilai-nilai luhur ajaran Islam. Pesantren juga harus menjadi benteng terakhir umat Islam. Harapan besar saya adalah Jawa Tengah menjadi barometer pendidikan pesantren Muhammadiyah se-Indonesia,” ucapnya.
Baca juga, Iduladha Berbeda Lagi! Ini Penjelasan Muhammadiyah Terkait Perbedaan dengan Arab Saudi
Dengan 182 pesantren di Jawa Tengah, tantangan besar adalah memastikan pengelolaan yang baik. Irzal menekankan bahwa standar pengelolaan yang baik harus ada untuk mencapai kualitas yang diinginkan. “Mewujudkan pengelolaan yang baik harus ada barometer standarisasi pengelolaan pesantren. Harapan besar kami adalah agar pesantren Muhammadiyah menjadi pilihan utama umat dalam mendidik putra-putrinya di masa yang akan datang sebagai bagian dari garda terdepan dan terakhir benteng umat,” kata Irzal.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari Muhammadiyah, tetapi juga perwakilan dari berbagai pesantren di Jawa Tengah. Mereka semua sepakat bahwa uji publik ini adalah langkah penting menuju peningkatan kualitas pendidikan pesantren Muhammadiyah.
Peserta yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti uji publik ini. Mereka berharap bahwa hasil dari kegiatan ini bisa segera diimplementasikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di pesantren Muhammadiyah. “Kami berharap instrumen akreditasi yang dihasilkan dari uji publik ini bisa diterapkan dengan efektif, sehingga pesantren kami bisa terus berkembang,” ujar salah satu peserta.
Dengan komitmen dan semangat yang ditunjukkan dalam acara ini, harapan besar terletak pada peningkatan mutu pendidikan pesantren Muhammadiyah. Semoga uji publik ini menjadi langkah awal menuju kemajuan yang lebih baik bagi pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Editor : M Taufiq Ulinuha