
PWMJATENG.COM, Pemalang – Sekretaris Kantor PWM Jawa Tengah, Ikhwanushoffa, dalam Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi PDM Pemalang menyampaikan kisah menarik dari KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah.
Ia menceritakan bahwa suatu saat, KH Ahmad Dahlan sedang berpergian jauh dalam kegiatan dakwah. Di saat yang bersamaan, salah seorang putra KH Ahmad Dahlan sedang sakit keras, maka kemudian Nyai Walidah mengutus salah seorang santri Kiai Dahlan untuk menyusul Kiai Dahlan dan mengabarkan bahwa putranya sedang sakit keras.
Sesampainya sang santri di tempat dakwah Kiai Dahlan, ia menyampaikan pesan tersebut. “Nderek ngapunten Kiai, kawula didawuhi Bu Nyai ngaturaken pesen menawi putranipun Kiai sawek gerah, dipun suwun Bu Nyai kagem kondur,” ujar Ikhwan, mengisahkan di hadapan peserta.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Sedikit kaget Kiai Dahlan mendapati santrinya, karena sebelum-sebelumnya ketika ia sedang berdakwah, tidak pernah disusuli seperti itu. Mendengar cerita itu, lanjut Ikhwan, Kiai Dahlan berkata, “Matur ibu, nek urusanku wes rampung, mengko aku bali.”
Kemudian sang santri pamit dan kembali untuk menyampaikan pesan ke Nyai Walidah.
Sesaat setelah menerima informasi tersebut, Nyai Walidah kembali meminta sang santri untuk menyampaikan pesan kepada Kiai Dahlan agar berkenan untuk pulang.
Sesampainya santri tersebut di tempat dakwah, Kiai Dahlan kembali terkejut. Sang santri kemudian memyampaikan, “Nyuwun ngapunten kiai, putranipun kiai estu sek gerah, Bu Nyai nyuwun sanget Kiai Dahlan purun wangsul sak menika.”
Mendengar informasi tersebut, kemudian Kiai Dahlan kembali menyampaikan pesan kepada sang santri untuk dapat disampaikan kepada Nyai Walidah. Pesan tersebut antara lain,
- Jika memang putraku takdirnya tetap sakit, apakah dengan aku pulang sekarang akan menjadikannya menjadi sehat.
- Jika memang putraku takdirnya sehat, apakah dengan aku tidak pulang apakah akan menjadikannya menjadi putraku akan tetap sakit.
Singkat kata, informasi tersebut disampaikan kepada Nyai Walidah, dan seketika itu Nyai Walidah kembali sadar akan perjuangan Kiai Dahlan dalam menyebarkan Islam.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha