Kenalkan Karakter Islam, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Ajari Adab Makan dan Berjamaah di Masjid
PWMJATENG.COM, SOLO – Ada cara yang mudah untuk mengenalkan adab saat makan-minum dan shalat berjama’ah di masjid pada anak kelas dua. Seperti yang dilakukan oleh siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengawali tahun ajaran baru 2019/2020 di sekolah setempat pada Selasa (16/7/2019).
Disampaikan Dwi Suparwanto, S.Pd salah satu Wali Kelas bahwasanya agenda ini merupakan mengenalkan karakter Islam sejak dini yang sesuai tuntunan Nabi Muhammad Saw., Islam adalah panduan hidup.
“Kegiatan ini kami buat untuk mewujudkan generasi yang unggul dan berakhlaqul karimah. Di samping itu anak-anak dikenalkan secara langsung menjadi generasi anak bangsa tahu tentang seperti mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan sampai kekenyangan dan tidak makan sambil berdiri,”ujar Dwi Suparwanto.
“Sholat adalah tiang agama, maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu,” Hadist di samping riwayat Al Baihaqi, menekankan keutamaan menunaikan ibadah sholat.
Dengan demikian, sholat wajib hukumnya untuk dilakukan tiap umat Islam baik laki-laki maupun perempuan.
Anak-anak terlihat senang karena baru kali pertama mereka di jelaskan secara rinci adab makan dan salat berjama’ah di masjid.
“Apakah kita tetap bandel membiasakan makan minum sambil berdiri dan salat mendahului gerakan imam,?” tanya Ustaz Dwi — panggilannya — pada para siswa yang terlihat serius mendengarkan. “Tidaakkk…,”sahut mereka dengan serempak.
Kepada Jurnalis, Jatmiko — Wakil Kepala Sekolah bidang Humas mengatakan, tujuan utama diadakan kegiatan shalat Dhuha berjamaah di masjid al Wustha Mangkunegaran adalah untuk pembelajaran bagaimana adab shalat di dalam masjid.
“Al hamdulillah kaya manfaat. Dan juga pembelajaran adab shalat di masjid,” ujarnya.
Di SD Muh 1 ini, juga digelar salat jum’at di hall sekolah dan yang terbaru praktik shalat Dhuha bagi kelas empat dan lima yang sebelumnya hanya kelas enam secara berjama’ah. (Jatmiko)