Kajian Ideopolitor Ke-5 PCM Kebakkramat Jadi Ajang Konsolidasi Ideologi dan Aksi Nyata

PWMJATENG.COM, Karanganyar – Kajian Ideopolitor PCM Kebakkramat Seri Ke-5 kembali menjadi ruang konsolidasi ideologi dan gerakan persyarikatan. Kegiatan yang berlangsung di Aula Solusi Training Center Kebakkramat pada Selasa malam (25/11/2025), pukul 19.30–22.00 WIB ini menghadirkan semangat refleksi milad serta penajaman karakter gerakan Muhammadiyah.
Kajian ini diikuti sekitar 60 peserta, terdiri dari unsur PCM, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta pimpinan Ortom se-Kebakkramat. MI Muhammadiyah Kaliwuluh sebagai panitia sukses mengemas acara dengan lancar dan penuh kekhidmatan.
Ketua PCM Kebakkramat, Paryono, dalam sambutannya mengajak pimpinan untuk merefleksikan Milad ke-113 Muhammadiyah. Ia menukil pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengenai tiga modal utama yang harus dimiliki setiap pimpinan.
“Pimpinan Muhammadiyah harus memiliki tiga modal utama,” ujar Paryono. “Pertama keikhlasan sebagai pondasi amal, kedua kesungguhan dalam menjalankan amanah, dan ketiga kesabaran dalam menghadapi tantangan dakwah.”
Sesi pertama menghadirkan Harun Waskito dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades). Ia menekankan pentingnya peran Muhammadiyah di tingkat desa, terutama dalam peningkatan kualitas Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).
“Pimpinan ranting harus aktif mengusulkan sebagian dana desa untuk pemberdayaan kualitas manusia melalui kegiatan TPA ketika musyawarah desa berlangsung,” pesannya.

Sesi kedua menampilkan Teguh Anshori, Sekretaris PDM Karanganyar, yang menyampaikan materi tentang penajaman ideologi gerakan. Dari 11 karakter Muhammadiyah, ia memaparkan lima karakter utama yang relevan saat ini: Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid; sikap Wasatiyah; Islam Berkemajuan; serta karakter ideologi yang menekankan nilai-nilai Islam.
“Muhammadiyah harus berada di garda terdepan sebagai pembawa Islam berkemajuan, memadukan purifikasi dan dinamisasi,” jelasnya.
Puncak acara ditandai dengan peluncuran program infaq fenomenal “Satu Orang Satu Semen” oleh Ketua Lazismu PCM Kebakkramat. Program ini ditujukan untuk mendukung pembangunan gedung dakwah PCM.
“Kami ingin seluruh warga Muhammadiyah merasa ringan dalam berinfaq. Cukup dengan minimal satu sak semen, insya Allah akan menjadi gelombang infaq yang luar biasa,” ujarnya dengan optimis.
Kajian Ideopolitor ini ditutup dengan harapan agar seluruh pimpinan mengamalkan tiga modal utama, meneguhkan karakter gerakan, serta bersama-sama menyukseskan pembangunan gedung dakwah melalui gerakan semenisasi.
Kontributor: Agus S.
Editor: Al-Afasy



