Kolom

Jeneng, Jenang

Jeneng, Jenang

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – Judul di atas merupakan sanepan dalam bahasa Jawa. “Jeneng” berarti nama yang mengharumkan, mendapatkan simpati, dicintai, disegani, dan ditakuti. Sementara “jenang” berarti materi yang diusahakan.

Nabi dan Rasul Allah memiliki nama harum karena dukungan langsung dari Tuhan. Namun, manusia saat ini sering meleset karena hawa nafsu yang mendominasi. Dalam kehidupan, untuk mencapai harapan, diperlukan proses panjang, bukan sekadar sesaat. Nama yang baik memudahkan seseorang untuk menduduki posisi tinggi.

Setelah pemilihan presiden, wakil presiden, dan anggota legislatif dari pusat hingga kabupaten selesai, hasilnya telah diketahui. Tidak lama lagi, kita akan memasuki pemilihan tingkat provinsi dan kabupaten. Para calon, baik dari kalangan birokrasi, politisi, maupun ekonom, dan aktivis, mulai bermunculan dengan berbagai upaya pencitraan untuk meningkatkan elektabilitas mereka.

Antara Takdir dan Usaha

Seorang yang mendapatkan amanah jabatan secara sunatullah mungkin sudah menjadi takdir Allah. Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 26:

قُلِ اللهم مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Qulillāhumma mālikal-mulki tutil-mulka man tasyāu wa tanzi’ul-mulka mim man tasyāu wa tu'izzu man tasyāu wa tużillu man tasyā, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syaiing qadīr

26. Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Baca juga, Resmi Digunakan Tahun Ini, Revolusi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT): Solusi Baru bagi Umat Islam

Dari ayat tersebut, jelas bahwa kekuasaan adalah milik Allah. Seseorang yang berbuat baik akan mendapatkan kebajikan dari jabatannya. Namun, jika tidak amanah, kekuasaan itu akan tercabut. Hal ini sesuai dengan ungkapan dalam kitab Taurat, “Man lam yaaj roog lam yakh sudd” (barang siapa tidak menanam, ia tidak menuai). Pemimpin yang baik akan menjadi cerminan bagi sekitarnya.

Etika, Adab, dan Akhlak Pemangku

Seorang pemimpin akan menjadi sorotan bagi yang dipimpinnya. Tidak jarang, kita melihat pemimpin yang tidak mencerminkan etika, adab, dan akhlak yang baik. Banyak pejabat yang terlibat dalam korupsi, asusila, dan penindasan, meskipun mereka tahu agama. Hal ini sering terjadi karena haus akan kekuasaan.

Kita akan dihisab sebagaimana dalam surat Al-Imran ayat 27:

تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Tūlijul-laila fin-nahāri wa tūliju-nnahāra fil-laili wa tukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa tarzuqu man tasyā`u bigairi ḥisāb

27. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.

Allah mengatur semua ciptaan dan alam semesta. Malam untuk beribadah kepada Allah, siang untuk beraktivitas duniawi. Ketika waktunya tiba, Allah akan memanggil ruh kita kembali kepada-Nya. Allah akan memberikan balasan sesuai usaha kita di dunia.

Bagi seseorang yang ingin menduduki kursi kekuasaan, nilai keimanan harus tertanam kuat. Jangan sampai kita mengkhianati agama yang kita anut. Seperti yang diungkapkan oleh RA Kartini, “Agama memang menjauhkan dari dosa, tapi mengapa kita melakukan dosa atas nama agama?”

Semoga kita terlindung dan bisa menjadi umat yang mendapatkan jenang (kekayaan) tanpa mengorbankan jeneng (martabat) di dunia ini. Amin.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE