Berita

Jejak Abadi Kiprah dan Warisan Dr. Fahrudin Eko Hardiyanto, Kader Muhammadiyah yang Membangun dari Pinggiran

PWMJATENG.COM, PEKALONGAN — Dunia pendidikan, dakwah, dan gerakan sosial Kabupaten Pekalongan berduka. Dr. Fahrudin Eko Hardiyanto, M.Pd., dosen, pendidik, mudir pesantren, sekaligus kader Muhammadiyah, wafat di RSI Pekajangan pada Sabtu (6/12/2025). Kepergiannya meninggalkan duka mendalam sekaligus jejak panjang pengabdian, terutama bagi masyarakat Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, tempat ia lahir dan mengabdikan hidupnya.

Dr. Fahrudin lahir di Rogoselo pada 12 Mei 1980 dari keluarga sederhana. Ibunya, Sutirah, adalah petani, sedangkan ayahnya, almarhum Suprapto, dikenal sebagai perangkat desa yang aktif dalam kerja sosial. Dari kedua orang tuanya, ia mewarisi nilai ketulusan, kerja keras, dan keberpihakan pada masyarakat kecil.

Semangat belajarnya tidak pernah padam meski hidup di lingkungan pedesaan. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Negeri Semarang pada 2003 dan sejak itu meniti jalan hidup sebagai pendidik.

Karier awalnya dimulai dari berbagai sekolah, antara lain SMP Islam Pegandon, SMK Muhammadiyah Kajen, SMA PGRI 2 Kajen, SMPN Satu Atap Rogoselo Doro, hingga SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan. Ia juga pernah menjadi tentor Primagama dan mengajar di Politeknik Muhammadiyah Pekalongan.

Sejak April 2011 hingga akhir hayat, Dr. Fahrudin menjadi dosen tetap Universitas Pekalongan (Unikal) sekaligus pengajar di Universitas Terbuka. Ia dikenal sebagai dosen yang dekat dengan mahasiswa dan aktif mendorong keterlibatan mereka dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

Komitmennya terhadap pendidikan masyarakat desa tampak ketika pada awal 2010 ia ikut menggagas pendirian SMK Muhammadiyah Doro. Dedikasi tersebut mengantarkannya meraih Anugerah Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan tingkat Kabupaten Pekalongan pada 2008 dan 2009, serta Juara I Guru Muhammadiyah Berprestasi Kabupaten Pekalongan tahun 2010.

Semasa menempuh studi doktoral, pada 2015 ia mendirikan PKBM Insan Cendekia, lembaga pendidikan nonformal yang memberikan layanan setara SMP dan SMA. PKBM ini membebaskan biaya bagi yatim, piatu, dan keluarga kurang mampu. Atas kiprah tersebut, PKBM Insan Cendekia meraih Penghargaan Pengelola PKBM Terbaik Juara I tingkat Kabupaten Pekalongan pada 2019.

Dr. Fahrudin juga dikenal sebagai intelektual komunitas. Ia menggerakkan Radio Komunitas Wonder FM Rogoselo, media warga yang menjadi ruang informasi, edukasi, dan aspirasi masyarakat desa. Selain itu, ia aktif mendukung pembangunan lokal, termasuk keterlibatannya dalam program TMMD Rogoselo tahun 2017.

Pada 2022, ia mendirikan sekaligus menjadi Mudir Pesantren Al-Qur’an (TrenQu) Muhammadiyah Rogoselo, dirancang sebagai pusat pendidikan Al-Qur’an dan penguatan karakter generasi muda desa.

Dalam Persyarikatan Muhammadiyah, ia dikenal sebagai kader militan dan pemikir progresif. Ia pernah menjabat Ketua PDPM Kabupaten Pekalongan (2010–2015), Wakil PCM Doro, dan hingga akhir hayat masih mengemban amanah sebagai Ketua LHKP PDM Kabupaten Pekalongan.

Selain aktif di lapangan, Dr. Fahrudin produktif menulis opini, artikel ilmiah, dan buku yang menyoroti pendidikan, keadilan sosial, dan kehidupan kebangsaan.

Dalam kehidupan pribadi, ia adalah suami dari Anis Widi Hidayah dan ayah dari dua anak: Hanifah Cendekia Bestari dan Adhyaksa Cendekia Ahmad. Bagi keluarganya, ia bukan sekadar kepala rumah tangga, tetapi teladan integritas dan ketulusan.

Kepergian Dr. Fahrudin Eko Hardiyanto bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan Muhammadiyah, tetapi juga bagi masyarakat Pekalongan. Ia membuktikan bahwa perubahan besar dapat tumbuh dari desa, bahwa ilmu menemukan maknanya ketika berpihak pada rakyat, dan bahwa pengabdian adalah warisan paling berharga.

Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah dan pengabdiannya serta menempatkannya di sisi terbaik-Nya. Bagi Rogoselo dan Pekalongan, namanya akan dikenang sebagai pendidik yang pulang untuk membangun—dan membangun hingga akhir hayat.

Kontributor: (ISB)
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE