Jangan Sia-siakan Waktu! Inilah Amanah Allah yang Terus Berjalan

Jangan Sia-siakan Waktu! Inilah Amanah Allah yang Terus Berjalan
Oleh : Dwi Taufan Hidayat (Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang, Sekretaris Korps Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah, & Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang)
PWMJATENG.COM – Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah ﷻ anugerahkan kepada manusia. Ia adalah modal utama dalam kehidupan, yang tidak bisa dibeli, dihentikan, ataupun dikembalikan. Setiap detik yang berlalu sejatinya menggerus jatah usia kita. Maka, sungguh merugi orang yang menyia-nyiakan waktunya tanpa arah dan tujuan yang benar.
Allah ﷻ menegaskan pentingnya waktu dengan bersumpah atas namanya dalam Al-Qur’an:
وَالْعَصْرِۙ إِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ إِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.”
(QS. Al-‘Asr: 1–3)
Ayat ini memberikan peringatan mendalam. Setiap manusia pada dasarnya berada dalam kerugian, kecuali mereka yang memanfaatkan waktunya untuk beriman, beramal shalih, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Sebuah perumpamaan yang indah menggambarkan waktu seperti es batu—ia akan terus mencair, dimanfaatkan atau tidak. Setiap menit yang berlalu adalah kesempatan yang tidak akan pernah kembali. Rasulullah ﷺ bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh banyak manusia: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari No. 6412)
Hadis ini mengingatkan bahwa kebanyakan orang tidak menyadari nilai waktu hingga nikmat itu hilang. Sehat dan waktu luang sering kali baru dirasakan penting ketika keduanya sudah tiada.
Allah ﷻ menciptakan manusia bukan sekadar untuk hidup di dunia, tetapi untuk beribadah kepada-Nya:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Baca juga, Makna Idulfitri dan Halalbihalal: Menjaga Kesucian Lahir dan Batin
Ibadah dalam Islam tidak terbatas pada ritual seperti salat dan puasa. Menuntut ilmu, bekerja dengan jujur, mendidik anak, dan membantu sesama juga merupakan bentuk ibadah jika diniatkan karena Allah.
Rasulullah ﷺ pun memperingatkan bahwa setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas waktunya:
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ…
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmunya bagaimana diamalkan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakan.”
(HR. Tirmidzi No. 2417)
Menunda-nunda amal kebaikan adalah kebiasaan yang membahayakan. Padahal, kita tidak tahu apakah masih ada hari esok. Rasulullah ﷺ bersabda:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ…
“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, masa mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.”
(HR. Al-Hakim No. 7846)
Jangan menunggu waktu yang sempurna untuk berubah. Gunakan kesempatan yang ada, karena waktu terus berlalu tanpa bisa diulang.
Setiap detik adalah ladang amal. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا، إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
“Sesungguhnya dunia itu terlaknat dan segala isinya terlaknat, kecuali dzikrullah, orang-orang yang mencintai-Nya, serta orang yang berilmu atau yang menuntut ilmu.”
(HR. Tirmidzi No. 2322)
Gunakan waktu untuk membaca Al-Qur’an, menuntut ilmu, memperbaiki diri, dan membantu sesama. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa makna.
Waktu adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Ia adalah karunia sekaligus ujian. Jangan sampai kita menyesal ketika menyadari bahwa kita telah menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Mari manfaatkan setiap detik dengan kesadaran penuh. Jadikan waktu sebagai kendaraan menuju kebaikan, bukan alat untuk melalaikan diri.
Ya Allah, berkahilah waktu dan umur kami, jadikan kami termasuk hamba-Mu yang pandai mengelola waktu, dan jauhkan kami dari kerugian. Aamiin.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha