AUMBerita

Jangan Biarkan Semangat Ramadan Padam! MTs Muhammadiyah Blimbing Gelar Halalbihalal Penuh Makna

PWMJATENG.COM, Sukoharjo – MTs Muhammadiyah Blimbing menyelenggarakan kegiatan Pembinaan dan Halalbihalal yang sarat makna pada Rabu (9/4). Acara ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan sebagai bentuk kelanjutan semangat Ramadan dan upaya memperkuat nilai-nilai spiritual serta ukhuwah Islamiyah.

Kepala MTs Muhammadiyah Blimbing menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana refleksi dan pembinaan karakter peserta didik pasca Ramadan.

“Ramadan adalah momentum luar biasa, tetapi semangatnya harus terus kita hidupkan setiap hari,” ungkapnya.

Kegiatan utama diisi oleh pembinaan yang disampaikan oleh Isa Malik Ibrahim. Dalam ceramahnya, ia menegaskan pentingnya mempertahankan amal saleh yang telah dibangun selama bulan suci. Ia mengutip sabda Nabi Muhammad Saw., “Sebaik-baik perbuatan menurut Allah adalah yang dirutinkan meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Isa menjelaskan bahwa Allah Swt. lebih mencintai amal yang konsisten dan dilakukan dengan ikhlas, dibanding amal besar yang bersifat sesaat. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga kebiasaan baik seperti salat berjamaah, membaca Al-Qur’an, serta bersedekah, meskipun Ramadan telah berakhir.

Selain itu, Isa juga mengingatkan bahaya “kebangkrutan” di akhirat. Ia menyampaikan sebuah hadis tentang orang yang secara lahir terlihat banyak beramal, namun ternyata merugikan sesama manusia.

Baca juga, Menjaga Kesucian Hati Pasca Ramadan: Renungan Idulfitri dalam Perspektif Spiritual

“Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala salat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga telah mencaci, memfitnah, memakan harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul. Maka pahala-pahalanya akan diambil untuk membayar kezaliman itu. Jika habis, dosa orang lain ditimpakan kepadanya dan ia dilempar ke neraka.” (HR. Muslim)

Pesan ini menjadi pengingat kuat bagi para peserta agar senantiasa menjaga akhlak dan hubungan baik dengan sesama.

“Halalbihalal bukan sekadar formalitas. Ia adalah kesempatan untuk memperbaiki hati, membuka ruang maaf, dan mempererat silaturahmi,” ujar Isa.

Ia menambahkan, memaafkan tidak berarti lemah, melainkan bentuk kemuliaan jiwa dan pintu menuju ampunan Allah. Menurutnya, siapa pun yang mampu memaafkan, sejatinya sedang menyembuhkan dirinya sendiri.

Kegiatan ditutup dengan momen saling bersalaman antar guru, staf, dan siswa. Suasana haru dan kehangatan terasa saat semua peserta menyampaikan permohonan maaf dan doa satu sama lain. Tindakan simbolis ini memperkuat nilai keikhlasan dan persaudaraan dalam bingkai Islam.

Menurut panitia, kegiatan ini bukan yang terakhir, tetapi bagian dari rangkaian pembinaan karakter yang akan terus dilakukan. Mereka berharap, semangat Ramadan tidak hanya menjadi euforia sesaat, melainkan menjelma dalam perilaku sehari-hari yang mencerminkan pribadi bertakwa.

“Dengan kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai spiritual yang mampu membentuk generasi berakhlak dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” ujar salah satu guru.

Kontributor : Dimas
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE