Jamaah Membludak! Kajian “Perawatan Jenazah” PDM Sukoharjo Penuh Antusiasme
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo kembali mencatat kesuksesan dalam penyelenggaraan Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Mengusung tema “Perawatan Jenazah,” kajian yang digelar pada Ahad, 17 November 2024, berlangsung di Masjid Asy-Syuhada, Ranting Muhammadiyah Jombor, PCM Bendosari. Acara ini dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB dengan dihadiri lebih dari 200 peserta.
Peserta berasal dari gabungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Blimbing, Bendosari, serta Bekonang. Suasana kajian berlangsung khidmat dan penuh semangat. Tingginya antusiasme peserta menunjukkan apresiasi terhadap tema kajian yang dinilai aplikatif.
Dalam sambutannya, Bendahara PDM Sukoharjo, Eko Pujiatmoko, menyampaikan perkembangan amal usaha Muhammadiyah di Jawa Tengah. “Beberapa amal usaha, seperti PT BPRS Arta Surya Barokah di bidang perbankan, PT Suryamu di bidang alat kesehatan, serta PT Ar Rahmah yang melayani umroh dan haji plus, terus kami kembangkan untuk mendukung kesejahteraan umat,” ujarnya.
Pemaparan tersebut menjadi pengingat bagi jamaah tentang kontribusi Muhammadiyah dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui sektor ekonomi.
Baca juga, Naskah Pidato Milad ke-112 Muhammadiyah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”
Imron Rosyadi, dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), tampil sebagai pembicara utama. Ia menekankan pentingnya dzikrul maut atau mengingat kematian. “Perawatan jenazah adalah kewajiban setiap muslim terhadap saudaranya yang telah wafat. Tugas ini meliputi memandikan, mengafani, menshalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai syariat Islam,” jelasnya.
Selain memberikan penjelasan mendalam, Imron juga mengapresiasi keaktifan jamaah dalam sesi tanya jawab. Salah satu peserta menanyakan cara melemaskan jenazah yang kaku. “Gunakan air dingin atau air hangat pada bagian tubuh yang kaku, lalu usap secara perlahan,” jawabnya dengan jelas.
Moderator Yusuf Faiquddin, yang juga Sekretaris Majelis Tabligh PDM Sukoharjo, terpaksa menghentikan sesi tanya jawab karena keterbatasan waktu. “Kami sangat mengapresiasi semangat peserta. Usulan untuk melengkapi kajian ini dengan praktik langsung akan menjadi masukan berharga untuk kegiatan mendatang,” tuturnya.
Kajian ini dinilai sebagai salah satu wujud nyata Muhammadiyah Sukoharjo dalam meningkatkan pemahaman keislaman sekaligus pengabdian kepada umat. “Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut untuk mempererat ukhuwah dan meningkatkan kualitas amal jamaah,” ujar seorang peserta dengan penuh harapan.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha