BeritaNasional

Jalin Silaturahmi, Haedar Nashir dan Gus Yahya Sepakat Kuatkan Persatuan Umat dan Bangsa

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menerima silaturahmi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, pada Rabu (20/8) di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta. Pertemuan dua tokoh besar ormas Islam ini berlangsung hangat dan penuh makna bagi persatuan bangsa.

Haedar menjelaskan bahwa silaturahmi tersebut merupakan bagian dari tradisi baik antara Muhammadiyah dan NU. “Selama ini PP Muhammadiyah dengan PBNU sudah sering bertemu untuk saling bersilaturahmi, dan menjalin persaudaraan sesama ormas Islam besar di Republik ini,” ujar Haedar.

Menurutnya, pertemuan tersebut penting untuk memberikan contoh nyata kepada umat. Haedar menekankan bahwa persaudaraan umat Islam harus terus dipupuk. “Umat Islam tidak akan kuat dan maju jika tidak memperkuat ikatan ukhuwah, lebih-lebih di era media sosial yang sangat bebas,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Haedar juga menyampaikan bahwa pertemuan berlangsung santai sambil membahas kondisi kebangsaan. Ia menyebut Muhammadiyah dan NU, bersama ormas Islam lainnya, memikul tanggung jawab besar terhadap kemajuan bangsa. “Pertemuan ini juga menjadi ruang untuk berbagi pandangan tentang bagaimana peran Muhammadiyah dan NU dapat semakin maksimal bagi bangsa,” kata Haedar.

Baca juga, NU dan Muhammadiyah: Menjaga Perbedaan, Menguatkan Kolaborasi

Baik Haedar maupun Gus Yahya sepakat bahwa dua organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis. Sejak era kebangkitan nasional, perjuangan kemerdekaan, hingga masa pasca-kemerdekaan, Muhammadiyah dan NU telah memberi kontribusi nyata.

Kedua tokoh itu menyadari bahwa sejarah panjang kiprah Muhammadiyah dan NU menjadi modal besar untuk memperkuat peran kebangsaan. Haedar menegaskan, jika ormas-ormas kebangsaan lemah, maka kekuatan bangsa pun akan terpengaruh. “Jika Muhammadiyah-NU, maupun ormas kebangsaan lainnya lemah maka bangsa Indonesia pun akan ikut melemah. Di sinilah posisi dan peran strategis ormas keagamaan di Indonesia yang perlu dijaga dan diperkuat bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Gus Yahya memandang pertemuan tersebut bukan hanya sekadar agenda silaturahmi, melainkan langkah penting memperkuat kolaborasi. Ia menilai bahwa persatuan dua ormas besar akan menjadi energi besar bagi umat Islam sekaligus bangsa Indonesia.

Meski pertemuan berlangsung singkat, makna yang terkandung di dalamnya cukup mendalam. Keduanya sepakat untuk terus menjaga komunikasi dan kerja sama yang konstruktif. Haedar menekankan bahwa kesadaran kolektif umat dalam merawat ukhuwah menjadi modal penting menghadapi tantangan bangsa.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/https://www.acpi.com.br/ls/pkvgames/https://www.acpi.com.br/ls/bandarqq/https://www.acpi.com.br/ls/dominoqq/https://pedidu.com.br/clio/pkvgames/https://pedidu.com.br/clio/bandarqq/https://pedidu.com.br/clio/dominoqq/https://banasqualidade.com.br/mae/pkvgames/https://banasqualidade.com.br/mae/bandarqq/https://banasqualidade.com.br/mae/dominoqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/pkvgames/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/bandarqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/dominoqq/
https://journal.rtc.bt/https://plenainclusionmadrid.org/salud-mas-facil/
https://prajaiswara.jambiprov.go.id/https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/https://lpsi.uad.ac.id/https://bsdm.uad.ac.id/