Jadi Anggota Tanwir, Sekretaris PWM Jawa Tengah Berikan Beberapa Catatan
PWMJATENG.COM, Kupang – Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung sejak Rabu (5/12/2024) telah memasuki hari kedua. Acara ini resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Setelah seremoni pembukaan, Tanwir melanjutkan agenda dengan laporan dari masing-masing Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia dan Organisasi Otonom tingkat pusat.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dodok Sartono, turut hadir dalam forum tersebut sebagai salah satu anggota Tanwir. Ia memberikan sejumlah catatan penting terkait penyelenggaraan dan arah Tanwir kali ini. Dalam keterangannya, Dodok menyampaikan bahwa secara umum acara berlangsung dengan baik. “Alhamdulillah, acara Tanwir ini berjalan rapi sesuai agenda yang telah ditetapkan. Meski begitu, selalu ada ruang untuk pembenahan dan perbaikan,” ujarnya.
Dodok menyoroti laporan yang disampaikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah). Ia berharap laporan tersebut dapat lebih menitikberatkan pada delapan program prioritas yang telah ditetapkan dalam Muktamar ke-48. “Laporan dari Pimpinan Pusat sebaiknya tetap fokus pada delapan program prioritas yang menjadi hasil keputusan Muktamar,” tegasnya.
Baca juga, Hadiri Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Prabowo Subianto Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah pada Bangsa dan Negara
Selain itu, Dodok menekankan pentingnya indikator kinerja (KPI) yang spesifik dan terukur dalam setiap poin program prioritas. Dengan adanya indikator tersebut, pencapaian program dapat dievaluasi secara progresif setiap tahun. “Harapannya, setiap program kerja memiliki KPI yang jelas sehingga capaian tiap tahun maupun tiap Tanwir dapat diukur dengan angka konkret. Dengan begitu, kita bisa melakukan evaluasi dan langkah perbaikan pada sisa periode Muktamar ke-48,” paparnya.
Dodok juga memberikan masukan strategis kepada PP Muhammadiyah untuk membuat target atau tujuan yang lebih konkret. Ia mengusulkan agar setiap program prioritas dilengkapi dengan ukuran-ukuran yang jelas sebagai bagian dari KPI. Target tersebut nantinya dapat diterapkan secara hierarkis hingga tingkat PWM.
“PP Muhammadiyah sebaiknya menetapkan target berbasis program prioritas dengan ukuran-ukuran yang jelas. Target ini kemudian bisa diterjemahkan oleh PWM menjadi program kerja yang lebih operasional,” jelas Dodok.
Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan program prioritas yang dicanangkan dalam Muktamar tidak hanya berhenti di level wacana, tetapi benar-benar diimplementasikan dengan hasil yang terukur.
Tanwir Muhammadiyah tahun ini menjadi momentum refleksi dan evaluasi bagi organisasi. Dengan pendekatan berbasis data, Muhammadiyah diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pelaksanaan program kerja di seluruh lini. Evaluasi yang dilakukan tidak hanya akan memperkuat organisasi tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha