PWMJATENG.COM, Surakarta – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang berhasil meraih Gold dan Silver Medal dalam Perlis International Engineering Invention & Innovation Exhibition (Pi-ENVEX) 2024.
Tim dari Prodi Ilmu Gizi FIK UMS berhasil meraih Gold Medal dengan produk unggulannya yang bernama ‘Nirmala Noodle’, yang dikerjakan oleh Saminur Fauzan, Asterika Indah Nuraini, dan Afiza Fitriana Sabilla. Sedangkan Silver Medal diraih oleh tim dari Prodi Kesehatan Masyarakat FIK dengan produk inovatif bernama ‘ECAPA-POLYBAG: Inovasi Polybag Ramah Lingkungan dan Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman’.
Kholid Alghofari, Kabiro Kemahasiswaan UMS, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian luar biasa dari Tim FIK UMS. Beliau menekankan dukungan penuh dari kampus dalam mendukung potensi mahasiswa di berbagai bidang, termasuk event internasional seperti Pi-ENVEX 2024.
Menurut Kholid, prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan kampus, tetapi juga dapat menginspirasi mahasiswa UMS lainnya untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarprodi dan generasi mahasiswa untuk terus meraih prestasi di tingkat internasional.
Baca juga, Mengkaji Keunggulan Bahasa dan Sastra Al-Qur’an
Ketua Tim Gold Medal, Saminur Fauzan, mengungkapkan bahwa perlombaan ini diikuti oleh 320 tim dari 26 negara yang berbeda. Mereka menciptakan inovasi mie sehat yang tidak hanya mengedepankan konsep diet, tetapi juga mengutamakan kesehatan. Hal ini direspon positif di tengah kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, terutama di masa pandemi Covid-19.
Saminur berharap prestasi ini dapat menjadi tonggak bagi mahasiswa UMS untuk terus bersaing secara global, menunjukkan kemampuan, dan berkiprah di kancah internasional.
Di sisi lain, Alya Tsurrayya, anggota Tim Silver Medal, menyampaikan kegembiraannya atas pencapaian tersebut. Timnya fokus pada inovasi polybag organik sebagai solusi untuk mengurangi limbah plastik di bidang pertanian. Mereka menggunakan lima jenis sampah organik yang tidak terpakai, seperti enceng gondok, serabut kelapa, jerami, tapioka, dan cangkang telur untuk menciptakan polybag yang ramah lingkungan.
Keberhasilan Tim Mahasiswa UMS ini mencerminkan komitmen mereka dalam menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat secara luas.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha
