Ini Rahasia MDMC Temanggung Atasi Krisis Iklim dengan Penanaman Pohon Massal!
PWMJATENG.COM, Temanggung – Kabut mulai menyelimuti lereng utara Gunung Sumbing di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Temanggung, saat MDMC Temanggung bersama relawan lain gencar menanam ribuan pohon.
Hawa dingin tak menyurutkan semangat para relawan MDMC dan ratusan sukarelawan lainnya saat mereka berkumpul untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dengan menanam pohon di daerah tersebut.
Aksi ini melibatkan Forkopimda, kelompok kesenian, dan juga mencakup pelepasan burung ke habitat aslinya serta penandatanganan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Keterlibatan MDMC Temanggung dalam upaya-upaya rehabilitasi lingkungan dan hutan telah berlangsung sejak lama. Mereka bergerak sendiri maupun bersama organisasi lain untuk memastikan keberlanjutan alam Temanggung.
“Bagi kami di MDMC, ini bukan sekadar tugas, tapi kewajiban untuk berkontribusi dalam aksi kemanusiaan seperti penanaman pohon. Kami telah menanam ribuan pohon di Temanggung,” ungkap Puji, salah satu anggota MDMC Temanggung pada Selasa (2/7/24).
MDMC berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam rehabilitasi lahan dan hutan demi kebaikan lingkungan, khususnya di Temanggung.
Pada acara tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Temanggung, Hari Agung Prabowo, menekankan pentingnya inovasi dan prinsip keadilan dalam menanggulangi krisis iklim. Menurutnya, inovasi teknologi dan kebijakan inklusif dapat menciptakan solusi berkelanjutan sambil memastikan kesejahteraan bagi semua pihak terlibat.
“Pendekatan berbasis keadilan memastikan manfaatnya merata, termasuk bagi komunitas lokal di setiap daerah,” ujar Pj Bupati Temanggung Hari Agung Prabowo.
Pj Bupati juga menambahkan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 di Temanggung mengusung tema ‘Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan’.
Baca juga, Judi Online (Judol) Slot, Haram!
Pemerintah Daerah mengajak masyarakat untuk aktif dalam aksi lingkungan dari tanggal 5 Juni hingga 5 Juli 2024, meliputi kegiatan seperti pembersihan sungai, penanaman pohon, edukasi gaya hidup berkelanjutan, dan berbagai kegiatan lingkungan lainnya.
Menurutnya, peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 merupakan momentum penting untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan.
“Semoga upaya bersama ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Kabupaten Temanggung,” harapnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Prasojo, menjelaskan bahwa berbagai kegiatan telah dilakukan bersama masyarakat, termasuk edukasi konservasi dan pengelolaan sampah di sekolah-sekolah serta penanaman pohon di beberapa lokasi strategis seperti Rowo Gembongan dan wilayah lainnya.
Salah satu upaya konkret lainnya adalah penanaman ribuan bibit pohon di berbagai lokasi seperti Polres Temanggung, Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat untuk penanggulangan longsor, serta melalui program Destana Tlahab dan Destana Kruwisan.
“Ini adalah bagian dari upaya konservasi kami untuk tahun ini dengan menanam sekitar 10 ribu bibit pohon,” jelas Prasojo.
Pada tingkat yang lebih luas, enam sosok terbaik dari Kabupaten Temanggung juga mendapatkan penghargaan di tingkat provinsi Jawa Tengah. Mereka antara lain Sukoyo, yang menerima penghargaan Kalpataru dalam kategori Perintis Lingkungan Hidup, serta kelompok pencinta alam AZORA Desa Batursari Kledung yang menerima penghargaan Kalpataru dalam kategori Penyelamat Lingkungan Hidup.
Editor : M Taufiq Ulinuha