PWMJATENG.COM, Semarang – Kemarin (18/2) pada pukul 16.00 WIB, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi IMM se-Kota Semarang mendatangi Kantor Gubernur Jawa Tengah. Massa aksi menggelar parlemen jalanan sebagai bentuk ruang penyampaian ekspresi atas segala bentuk penindasan dan kesewenang-wenangan yang terjadi beberapa waktu lalu di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Aksi sendiri dipimpin langsung oleh Ketua Umum PC IMM Kota Semarang, Immawan Arif Afruloh. Dalam orasinya Afif menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan aparat kepolisian melakukan mawas diri.
“Seharusnya Gubernur Jawa Tengah sadar diri siapa yang memberikan kepercayaan kepadanya sebagai pejabat publik? Seharusnya pula Aparat Kepolisian sadar diri bahwa segala perangkat yang melekat bahkan tak lepas dari uang rakyat!” Ungakpnya dalam orasi.
Aksi para kader IMM ini diikuti oleh 18 Komisariat yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi di Kota Semarang, seperti : Universitas Muhammadiyah Semarang; UIN Walisongo Semarang; Universitas Diponegoro Semarang; Universitas Negeri Semarang; Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang; dan lainnya.
Baca juga, Tanggapi Peristiwa Pengepungan Wadas dan Penembakan di Sulteng, DPP IMM Instruksikan Kader Se-Indonesia Gelar Aksi Solidaritas
Melalui poster dan banner dengan membawa kekhasan bahasa millenial; kader IMM se-Kota Semarang berusaha menyampaikan pada publik terkhusus generasi muda untuk sadar soal perampasan ruang hidup dan segala bentuk eksploitasi alam demi kelangsungan hidup di hari mendatang.
Dalam berlangsungnya aksi yang berjalan kondusif ini, para kader tiap komisariat menyampaikan ekspresinya dengan berbagai bentuk, seperti : orasi; baca puisi; teatrikal; hingga pertunjukan musik musik. Sampai dengan dipenghujung aksi Pukul 17.45 WIb ditutup dengan doa bersama untuk perjuangan warga Wadas.