PWMJATENG.COM, Semarang – Sebanyak 1.500 calon wisudawan dan wisudawati Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) mengikuti kegiatan Baitul Arqom Purna Studi (BAPS) ke-44, yang diadakan oleh Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) UNIMUS. Program ini diselenggarakan di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Jawa Tengah dan Gedung Kuliah Bersama II UNIMUS, dengan tujuan memberikan bekal penting bagi para mahasiswa yang segera memasuki dunia kerja di era digital.
Kegiatan BAPS merupakan langkah strategis UNIMUS untuk memastikan lulusannya siap bersaing di dunia kerja. Setiap calon wisudawan diwajibkan mengikuti program ini sebagai salah satu syarat pengambilan ijazah saat wisuda. Dalam kegiatan ini, peserta dibagi menjadi 22 kelas, masing-masing didampingi oleh dosen pembimbing yang memberikan arahan mengenai perilaku kerja profesional dan islami. Tujuan utama dari program ini adalah membentuk soft skill para lulusan, terutama dalam aspek etika dan perilaku kerja yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Rektor UNIMUS, Masrukhi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan BAPS bagi setiap calon wisudawan. “Kami ingin lulusan UNIMUS tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki perilaku yang profesional dan islami. Setiap peserta harus memiliki cita-cita besar dan mampu berkarir di manapun, dengan bekal soft skill yang mereka dapatkan selama mengikuti program ini,” ujar Masrukhi.
Menurut Masrukhi, salah satu materi penting yang diberikan dalam BAPS ini adalah memperteguh peran alumni UNIMUS dan Muhammadiyah di era digital. Selain itu, peserta juga dibekali dengan materi tentang ibadah yang sesuai dengan sunnah sahihah, agar tetap teguh dalam menjalankan ajaran agama di tengah-tengah tantangan dunia modern.
“Calon wisudawan harus lulus dari BAPS ini sebagai syarat untuk bisa mengambil ijazah. Ini menjadi bukti bahwa mereka telah mengikuti pembekalan dan siap menghadapi tantangan setelah lulus,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Ketua LSIK UNIMUS, Rochdi Wasono, juga menyampaikan bahwa soft skill, seperti memiliki etika yang baik dan sikap religius, merupakan modal utama bagi calon wisudawan untuk sukses di dunia kerja. “Dalam dunia kerja, attitude dan etika yang baik adalah hal yang tidak bisa ditawar. Kami ingin lulusan UNIMUS tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat,” kata Rochdi.
Baca juga, Pemimpin yang Suul Khuluq: Bahaya Bagi Umat dan Bangsa
Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai religius dalam membangun karakter para lulusan. Menurut Rochdi, BAPS merupakan wadah yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini, sebelum mereka terjun ke dunia kerja.
Program BAPS ini menjadi syarat wajib bagi setiap calon wisudawan UNIMUS untuk bisa mengambil ijazah. Dengan kata lain, mereka yang tidak mengikuti atau tidak lulus dalam program ini tidak akan bisa mendapatkan ijazah mereka. Hal ini menjadi bukti bahwa UNIMUS serius dalam memberikan bekal dan memastikan setiap lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja di era digital.
Seperti yang disampaikan oleh Rektor UNIMUS, program ini juga dirancang untuk meningkatkan kualitas lulusan dengan menanamkan nilai-nilai Islam yang kuat, yang diharapkan mampu menjadi pegangan bagi para lulusan saat mereka memasuki babak baru dalam kehidupan.
“Ini bukan sekadar formalitas, tetapi upaya serius kami untuk memastikan bahwa setiap lulusan UNIMUS siap menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan. Kami ingin lulusan UNIMUS bisa menjadi pribadi yang mandiri, religius, dan profesional,” tegas Masrukhi.
Program BAPS ini juga menitikberatkan pada pembekalan bagi para calon wisudawan untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif di era digital. Para peserta mendapatkan berbagai materi yang relevan dengan perkembangan teknologi dan dinamika dunia kerja saat ini.
Salah satu materi yang diberikan adalah bagaimana alumni UNIMUS dapat berkontribusi lebih bagi Muhammadiyah dan UNIMUS di era digital. “Peran alumni sangat penting, tidak hanya sebagai individu sukses, tetapi juga sebagai bagian dari jaringan yang lebih luas untuk memperkuat peran Muhammadiyah di masyarakat,” kata Rochdi Wasono.
Dengan kegiatan BAPS ini, diharapkan para calon wisudawan dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja, baik secara mental maupun spiritual. Mereka akan dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, sikap profesional, serta nilai-nilai religius yang akan menjadi dasar dalam setiap langkah mereka di masa depan.
Kontributor : Devy
Editor : M Taufiq Ulinuha