AUMBerita

Iduladha di Kampus 4 UMP: Kisah Inspiratif Kebangkitan Islam Melalui Ibadah Haji dan Kurban

PWMJATENG.COM, Tegal – Pada pagi yang cerah, Senin, 17 Juni 2024, santri dan guru Pesantren At-Tin UMP berkumpul di Lapangan Sport Area Basket Ball, Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Pondok Pesantren Modern At-Tin UMP, Margasari. Mereka hadir untuk melaksanakan salat Iduladha yang dimulai pukul 06.30 WIB, dipimpin oleh Anta Zuda Aditia, alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) dan pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kab. Tegal.

Dalam khutbah bertema “Dinamisme Kebangkitan Islam dalam Ibadah Haji dan Kurban,” Anta menyampaikan ceramahnya dengan penuh khidmat. Ia memulai dengan memuji Allah Swt. dan mengajak jamaah untuk selalu bertakwa, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an.

Momentum Spiritual

Anta menekankan pentingnya momen Iduladha sebagai refleksi dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim As. dan putranya, Nabi Ismail As., serta perjuangan Siti Hajar Ra. “Pada momen ini, bersama mentari, mekarlah bunga bangsa. Kita memperingati kisah Ibrahim dan Ismail, tidak luput pula bagi yang berhaji, dengan kisah ibunda Hajar R.a., semuanya itu, dalam satu atap risalah cucunya, yaitu Rasulullah Muhammad Saw.,” ujarnya.

Dalam khutbahnya, ia juga mengingatkan jamaah akan keutamaan ibadah kurban. Mengutip hadis Rasulullah Saw., Anta menjelaskan bahwa tiada amalan yang lebih dicintai Allah pada hari penyembelihan selain mengucurkan darah hewan kurban. Hal ini menggambarkan betapa besar nilai kurban di sisi Allah Swt.

Baca juga, Tawaran Tambang Ormas: Antara Etis dan Pragmatis

Anta menekankan tiga kata penting: “bagi yang mampu”. Ia menjelaskan bahwa ibadah haji dan kurban adalah wajib bagi mereka yang mampu secara finansial. Namun, bagi yang belum mampu, beliau mengajak untuk tetap optimis dan berusaha. “Tiga kata tersebut bukan hanya seruan ajakan dan peringatan kepada orang-orang yang mampu, tetapi juga seruan untuk terus berupaya, optimis, dinamis, berdaya, berderma, bijaksana, dan menjadikan diri kita lebih dekat kepada-Nya,” tegasnya.

Pesan Universal

Dalam penutup khutbahnya, Anta mengingatkan bahwa agama Islam adalah agama yang mudah dan tidak boleh dipersulit. Ia mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. “Agama itu mudah, jangan dipermudah-mudah! Dan agama itu tidak sulit, maka jangan dipersulit!” pesan beliau.

Khutbah diakhiri dengan doa yang mengharapkan keberkahan, ampunan, dan kemuliaan dari Allah Swt. Jamaah tampak khusyuk mengikuti setiap rangkaian salat dan khutbah yang disampaikan, diiringi harapan dan doa agar semangat kebangkitan Islam terus terjaga dan berkembang.

Penyembelihan Kurban

Setelah salat Iduladha, dilaksanakan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan ibadah kepada Allah Swt. Hal ini sekaligus menjadi momen kebersamaan dan kepedulian sosial, di mana daging kurban didistribusikan kepada yang membutuhkan.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE