HSN: Santri Ponpes Ahmad Dahlan Bekali Penguatan Aqidah
PWMJATENG.COM,BALAPULANG – Peringatan hari santri Nasional, IKAPADA (ikatan keluarga Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan (PPAD) mengadakan seminar untuk para santri dengan tema “Pembekalan Aqidah Santri Milenial di Era Zaman Modern“. Dilaksanakan pada Selasa, (22/10) bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 dengan pembicara oleh Ust. Mitahurrahman.
Faisal Muzaki selaku ketua IKAPADA mengucapkan banyak terimakasih kepada PPAD yang sudah memberikan waktu dan tempat untuk mengadakan agenda seminar dalam memperingati HSN. “Semoga dengan adanya acara ini dapat menambah gairah agar terus semangat dalam menuntut ilmu di pondok”. Kata Faisal.
Sementara itu Ust. Khafid Mansur selaku Direktur PPAD mengapresiasi atas acara yang diselenggarakan oleh IKAPADA. “Semoga acara seperti ini bisa istiqomah sehingga tetap terjalin silaturahmi untuk memperkuat ukhuwah antara IKAPADA dengan PPAD”. Jelas Khafid.
Dalam acara seminar Ust. Miftahurrahman selaku pembicara memaparkan banyak hal terkait dengan penguatan aqidah para santri. “Di era milenial kita harus berhati-hati dengan fasilitas yang canggih, banyak orang-orang yang tersesat gara-gara teknologi sehingga perlu adanya penguatan aqidah, keimanan”. Papar Ust Miftah.
Handphone itu seperti pisau lanjutnya, sangat tajam tergantung siapa yang pegang, yang pegang ibu dapur dapat bermanfaat untuk memotong sayur untuk dimasak,tetapi jikalau yang pegang preman maka akan sangat berbahaya. Selain itu juga Internet, juga tegantung siapa yg memakai jangan sampai salah penggunaan. “Kelas 6 sebentar lagi lulus dan akan bermasyarakat, maka perlu ada pembekalan aqidah agar tidak goyah”. Tuturnya.
Segeralah kita perbanyak amal soleh, apalagi jaman sekarang yang sudah canggih. Bagaimana penguatan aqidah? Didalam surat luqman yang pertama tentang aqidah terlebih dahulu agar kuat, mantap keimaan dan ketaqwaannya selalu mengingat Allah Swt. “Keyakinan kuat karena Allah maha melihat dan mendengar, mau sembunyi dimana pun Allah tau, kalau kita marasa diawasi oleh Allah mka kita hati-hati. kalau kita kuat bisa membedakan mana yang baik dan mana yg buruk.(Red/Ranov).