Khazanah Islam

Hijrah Bukan Sekadar Pindah: Menyambut Tahun Baru Islam dengan Transformasi Diri

PWMJATENG.COM – Tahun baru Islam, yang dimulai dengan bulan Muharam, bukan sekadar penanda pergantian waktu dalam kalender Hijriah. Lebih dari itu, ia mengandung makna spiritual yang mendalam tentang perjalanan perubahan dan transformasi diri. Kata “hijrah” yang menjadi tonggak sejarah awal kalender Islam, tidak hanya berarti perpindahan fisik Rasulullah ﷺ dari Makkah ke Madinah, melainkan simbol dari perpindahan nilai-nilai dan orientasi hidup menuju ke arah yang lebih baik.

Dalam konteks kekinian, hijrah tidak hanya terbatas pada berpindah tempat tinggal atau lingkungan sosial, melainkan juga berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari lalai menuju taat, dari maksiat menuju taubat. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

«وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ»

“Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. al-Bukhari)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa esensi hijrah sejati adalah meninggalkan segala bentuk larangan Allah. Dengan demikian, menyambut tahun baru Islam seharusnya dijadikan momentum untuk merenung dan mengevaluasi diri. Apakah selama ini kita telah benar-benar berhijrah secara spiritual dan moral?

Transformasi diri adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesungguhan niat dan konsistensi dalam amal. Allah Swt. berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11)

Baca juga, Bangkitkan Kekuatan Ekonomi Umat: Refleksi Islam atas Kekayaan, Kedermawanan, dan Ancaman Global

Ayat ini menegaskan bahwa perubahan sosial dan spiritual dimulai dari perubahan individu. Tahun baru Islam menjadi waktu yang tepat untuk memulai atau memperkuat proses ini. Umat Islam didorong untuk menjadikan Muharam sebagai titik awal dalam menata kembali hidup dengan nilai-nilai Islam yang lebih kuat: kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, serta cinta terhadap ilmu dan sesama.

Di tengah derasnya arus modernitas dan tantangan zaman, hijrah dalam arti transformasi pribadi menjadi sangat relevan. Generasi muda, khususnya, harus mampu menjadikan semangat hijrah sebagai landasan perubahan menuju kehidupan yang bermakna dan produktif. Tidak sekadar mengganti gaya hidup dengan simbol-simbol religius, melainkan memperdalam pemahaman agama, memperbaiki akhlak, dan menguatkan komitmen sosial.

Transformasi ini tentu tidak mudah. Ia memerlukan proses belajar yang terus-menerus, lingkungan yang mendukung, dan keikhlasan dalam menjalaninya. Dalam konteks ini, komunitas dakwah dan lembaga pendidikan Islam memegang peran penting untuk membina umat agar tetap berada dalam jalur hijrah yang benar dan berkesinambungan.

Momentum tahun baru Islam juga dapat dijadikan sebagai ajang refleksi bersama, baik dalam keluarga, komunitas, maupun bangsa. Apakah kita telah berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan beradab? Apakah kita telah menjadi pribadi yang bermanfaat, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

«خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ»

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Dengan semangat hijrah, umat Islam didorong untuk keluar dari zona nyaman dan berani melakukan perubahan yang signifikan dalam hidup. Hijrah bukan sekadar retorika, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata: menghindari perbuatan dosa, meningkatkan kualitas ibadah, memperbaiki hubungan sosial, dan mengembangkan potensi diri untuk maslahat umat.

Tahun baru Islam hendaknya tidak hanya dirayakan dengan ucapan selamat atau perayaan simbolik, tetapi dijadikan tonggak perubahan menuju pribadi yang lebih taat, cerdas, dan peduli. Inilah makna hijrah yang sejati: sebuah perjalanan spiritual tanpa henti untuk menjadi manusia yang lebih baik di hadapan Allah dan sesama.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE