PWMJATENG.COM, Jepara – Guru-guru dan pimpinan dari SMA Muhammadiyah 2 Mayong tampil memukau dalam acara Diseminasi Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah se-Kabupaten Jepara yang digelar pada Kamis, 31 Juli 2025 (5 Safar 1447 H), di SD Muhammadiyah Kriyan. Mereka didapuk menjadi pembicara utama di hadapan perwakilan sekolah Muhammadiyah dari jenjang SD hingga SMA se-Jepara.
Acara strategis ini menjadi wadah berbagi praktik terbaik sekaligus menyamakan pemahaman terkait implementasi Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah (KPM). Melibatkan berbagai jenjang pendidikan, kegiatan ini diharapkan membangun sinergi positif untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Jepara.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Mayong, Hery Toto Wiyono, menyampaikan materi terkait Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah. Ia menjelaskan bagaimana kurikulum tersebut dirancang untuk membentuk generasi unggul secara akademik dan spiritual. “Kurikulum ini mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam seluruh mata pelajaran, bukan hanya dalam pelajaran keagamaan,” ujar Hery.
Pemateri kedua, Ahmad Chomacin Al Khatami, yang menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Keislaman, mengupas tuntas tentang penyusunan Rencana Pembelajaran dan Modul Ajar yang telah terintegrasi dengan ISMUBA (al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab). Ia menegaskan pentingnya keselarasan antara rencana pembelajaran dengan visi misi pendidikan Muhammadiyah. “Setiap guru harus memahami nilai-nilai dasar Muhammadiyah agar pembelajaran dapat menyentuh aspek afektif peserta didik,” ucapnya.
Baca juga, Zakat Kontemporer dalam Perspektif Muhammadiyah: Menafsir Ulang Delapan Asnaf dalam Konteks Kehidupan Modern
Sementara itu, Bastian Wijayanto, guru Pendidikan Pancasila yang juga menjabat Sekretaris Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn SMA Kabupaten Jepara, menjelaskan teknis penyusunan tujuan pembelajaran, alur pembelajaran, serta asesmen berbasis nilai-nilai ISMUBA. Ia menekankan bahwa pendidikan Pancasila di Muhammadiyah perlu bersinergi dengan nilai-nilai keislaman untuk mencetak warga negara yang religius sekaligus nasionalis.
“Pembelajaran tidak sekadar memenuhi target kurikulum nasional, tapi juga memperkuat identitas keislaman dan kebangsaan siswa,” papar Bastian di hadapan para peserta.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen SMA Muhammadiyah 2 Mayong dalam membangun pendidikan yang maju dan bernilai. Kehadiran tiga pemateri utama dari sekolah tersebut mempertegas posisi mereka sebagai motor penggerak pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Jepara.
“Peran aktif guru-guru dari SMA Muhammadiyah 2 Mayong sebagai pembicara dalam acara ini menegaskan komitmen sekolah tersebut sebagai pelopor dalam peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Jepara,” ujar Kepala Sekolah Hery Toto Wiyono di akhir kegiatan.
Kontributor : Monitha Ardiningsih
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
