
PWMJATENG.COM, Surakarta – Lapangan Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendadak riuh pada Senin-Selasa (8-9/9) saat turnamen mini soccer antar-karyawan digelar untuk memeriahkan Milad ke-67 kampus. Pertandingan final mempertemukan dua tim kebanggaan, yakni Satpam UMS melawan Tim Parkir UMS.
Sejak peluit kick off berbunyi, Satpam UMS langsung menekan pertahanan lawan. Pemain bernomor punggung 11 mencatatkan namanya di papan skor lewat sepakan keras yang tak mampu dihalau kiper lawan. Beberapa menit berselang, giliran pemain bernomor punggung 7 menambah keunggulan. Hingga turun minum, Satpam unggul 2-0.
Memasuki babak kedua, Tim Parkir berusaha bangkit. Mereka melancarkan serangan demi serangan, namun selalu kandas oleh barisan belakang Satpam yang tampil disiplin. Justru Satpam kembali menambah gol lewat aksi pemain nomor punggung 18. Skor 3-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kemenangan itu mengantarkan Tim Satpam menjadi Juara 1, sementara Tim Parkir harus puas di posisi runner-up.
Usai laga, Wakil Rektor IV UMS, EM Sutrisna, menyerahkan piala kepada sang juara. Ia mengaku bersyukur karena turnamen berjalan lancar dan tidak ada pemain yang mengalami cedera.
Baca juga, Etika Bermuamalah di Era Digital
“Yang diambil adalah spiritnya atau semangatnya. Ini menjadi kegembiraan kita bersama dalam Milad ke-67 UMS,” ujar Sutrisna, Selasa (9/9).
Selain gelar juara tim, panitia juga memberikan penghargaan individu. Pemain nomor punggung 11 dari Satpam UMS didapuk sebagai top scorer dengan koleksi enam gol sepanjang turnamen. Sementara predikat pemain terbaik diraih Heru Widodo, andalan Tim Parkir, yang meski berusia 49 tahun tetap tampil impresif di lapangan.

Heru, yang sejak kecil gemar sepak bola, mengaku penghargaan itu menjadi kebahagiaan tersendiri. Ia menuturkan bahwa pertandingan semacam ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana menjaga kebugaran.
“Alhamdulillah senang. Walaupun pertandingan ini untuk silaturahmi, tapi kalau ada turnamen setidaknya tetap ingin juara,” ungkapnya sambil tersenyum.
Tak hanya itu, Heru menilai sistem liga yang diterapkan tahun ini memberi nuansa berbeda. Menurutnya, format tersebut membuat persaingan lebih seru dan terasa adil dibanding sistem gugur yang digunakan pada tahun sebelumnya.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha