
PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Wirdiantama Ahnaf Lutfiyardanna atau akrab disapa Yardan, berhasil mengukir prestasi membanggakan. Ia meraih Juara 1 dalam Announcer Competition tingkat nasional yang digelar dalam rangkaian Galaksiar 2025, sebuah ajang kompetisi radio yang diadakan oleh New PLBS FM, Radio Kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Yardan merupakan perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rapma FM UMS, bersama dua rekannya yang mengikuti dua kategori lomba berbeda, yaitu announcer dan voice over. Dari tiga peserta yang dikirim, dua di antaranya lolos ke babak final dan tampil langsung di kampus Polines, Semarang.
“Alhamdulillah, dari UMS ada tiga peserta, dua berhasil masuk final announcer. Saya tampil di urutan ketiga dari lima finalis,” ungkap Yardan saat diwawancarai, Kamis (24/4).
Kompetisi Galaksiar menarik minat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk dari Malang dan Bali. Meskipun baru satu tahun bergabung di Rapma FM, Yardan sukses mengungguli finalis lain yang telah memiliki pengalaman empat tahun lebih di dunia penyiaran.
Tantangan semakin menarik ketika para finalis harus membawakan siaran dengan menyisipkan dua kata acak dari panitia. Yardan mendapat kata “rujak cingur” dan “hujan”. Ia mengaku belum pernah mencicipi makanan khas Surabaya tersebut.
“Saya buru-buru cari referensi. Lalu saya membawakan dengan sudut pandang sejarah rujak cingur, dikemas dengan gaya bercerita yang ringan dan menghibur. Alhamdulillah juri memberikan respons positif,” katanya.
Baca juga, Salat Subuh Berjamaah: Menjemput Keistimewaan dan Menggerakkan Umat dari Masjid
Mahasiswa semester empat ini mengaku awalnya tak memasang target tinggi. Bahkan, video pendaftarannya baru dikirim sehari sebelum tenggat waktu.
“Awalnya cuma iseng ikut. Niatnya biar punya pengalaman. Eh, ternyata hasilnya justru di luar dugaan,” tuturnya sambil tersenyum.

Yardan dikenal aktif mengikuti berbagai kegiatan non-akademik. Sebelumnya, ia pernah mewakili Kota Solo dalam ajang Duta Wisata dan Putra Pendidikan tingkat nasional. Pengalaman tersebut menjadi titik awal ketertarikannya di bidang public speaking. Menurutnya, Rapma FM menjadi wadah yang tepat untuk menyalurkan minat sekaligus membangun jejaring lintas program studi.
Ke depan, ia berencana kembali berkompetisi dalam ajang serupa yang digelar Magenta FM di Malang. Ia juga berkomitmen untuk tetap menyeimbangkan kegiatan lomba dengan kewajibannya sebagai mahasiswa Arsitektur.
“Jangan lihat radio dari sisi yang membosankan. Banyak keterampilan yang bisa dikembangkan di dunia penyiaran, seperti public speaking, berpikir cepat, dan menyusun materi secara kreatif,” ujarnya memberi semangat.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha