Hajriyanto Y. Tohari: “Berdasarkan Survei, Jumlah Warga Beridentitas Muhammadiyan Menurun”
SEMARANG – Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y. Tohari, menyatakan bahwa jumlah warga yang teridentifikasi beridentitas Muhammadiyah semakin lama semakin menurun. Menurutnya, dalam survei LSI, warga yang teridentifikasi Nahdhatul Ulama (NU) 36,5%, sedangkan Muhammadiyah hanya 5,4%. Survei tersebut diambil kepada masyarakat dengan cara menanyakan langsung mengenai identitas dirinya NU atau Muhammadiyah. Hasilnya, hanya 5,4% orang yang menyatakan bahwa dirinya adalah Muhammadiyah. Hal tersebut disampaikan Hajriyanto saat berdialog dengan warga Muhammadiyah Kota Semarang di Gedung Muhammadiyah Jawa Tengah, Jl. Singosari Raya No. 33 Semarang, belum lama ini.
Menurut Hajriyanto, yang juga Ketua Lembaga Amil Zakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Lazizmu), penurunan jumlah warga beridentitas Muhammadiyah tersebut sangat memprihatinkan mengingat Muhammadiyah mempunyai amal usaha yang sangat banyak, termasuk sekolah dan perguruan tinggi. Namun tetap saja, hal tersebut tidak mampu menunjukkan seseorang beridentitas Muhammadiyah. “Dalam survei sebelumnya, warga yang teridentifikasi beridentitas Muhammadiyah mencapai 8%”, terang Harjiyanto.
Hajriyanto menuturkan bahwa sekarang ini semua orang cenderung mengaku orang NU, termasuk Ketua DPR RI, Marzuki Ali, yang mengaku orang NU walaupun tidak pernah masuk struktur dan tidak aktif. Padahal, menurut Hajriyanto, jaman dahulu banyak pejabat yang lahir dari kalangan Muhammadiyah. “HMI saja sekarang belum tentu menjadi kader Muhammadiyah”, tegas Hajriyanto.
Hajriyanto juga memaparkan bahwa survei yang dipaparkannya tersebut baru sekedar tentang identitas, belum tentang tata cara beribadah yang sesuai dengan pandangan Muhammadiyah. Hajriyanto memandang Muhammadiyah perlu mengkaji ulang terkait kemrosotan identitas tersebut. (Fakhrudin)