
PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggagas pelatihan bertema “Penguatan Kapasitas Guru dalam Mendesain Media Pembelajaran Berbasis Game untuk Mendukung Implementasi Deep Learning Jenjang Sekolah Dasar”. Kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bolon, Boyolali, dan menggandeng Kelompok Kerja Guru (KKG) 02 setempat.
Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu (19/7) ini dipimpin oleh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMS, Ika Candra Sayekti. Ia dibantu dua mahasiswa PGSD, yakni Fernanda Setya Putra dan Yeni Fathonah. Selama kegiatan, para guru diberi pelatihan menyusun media pembelajaran berbasis game, baik digital maupun non-digital.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah mendukung penerapan prinsip deep learning, terutama pada aspek joyful learning atau pembelajaran yang menggembirakan,” ujar Ika Candra Sayekti saat diwawancarai pada Minggu (20/7).
Ia menegaskan, pembelajaran yang menyenangkan bisa tercipta melalui media berbasis permainan. Dengan demikian, guru harus memiliki kemampuan merancang game yang selaras dengan capaian pembelajaran tiap mata pelajaran.
Dalam pelatihan ini, para guru dikenalkan berbagai teknik pembuatan game sederhana yang dapat diaplikasikan di kelas. Tidak hanya menggunakan perangkat digital, game kontekstual berbasis alat peraga pun turut dikenalkan agar mudah dipraktikkan.
Baca juga, Potret Kiamat dan Jalan Keselamatan dalam Tafsir Surat Al-Ma’arij
Ika berharap materi pelatihan dapat diterapkan secara berkelanjutan. Menurutnya, pendekatan pembelajaran mendalam saat ini semakin dibutuhkan di sekolah dasar. Karena itu, keterampilan guru dalam merancang media ajar menjadi kunci penting untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Salah satu peserta pelatihan, Warsiti, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. Ia merasa kegiatan ini memberinya semangat untuk memperbarui metode mengajar.

“Pelatihan ini memberi saya inspirasi. Harapannya, saya bisa memfasilitasi peserta didik dengan cara yang lebih menarik, terutama lewat media berbasis game,” ujarnya.
Mahasiswa PGSD UMS yang turut serta juga merasakan manfaat langsung dari kegiatan tersebut. Yeni Fathonah, misalnya, mengungkapkan rasa bahagianya bisa berbagi ilmu dengan para guru. Ia menilai keikutsertaannya sebagai kontribusi nyata terhadap pengembangan pendidikan dasar.
“Ini pengalaman berharga. Kami tidak hanya belajar, tapi juga turut membangun kualitas pembelajaran di sekolah,” ucap Yeni.
Senada dengan itu, Fernanda Setya Putra menambahkan bahwa keterlibatannya membantu memperkuat soft skill-nya sebagai calon pendidik.
“Melatih diri berinteraksi, bekerja sama, dan berbagi pengetahuan seperti ini tentu sangat penting bagi kami,” kata Fernanda.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha