Gerakan Literasi Baca Koran Massal Warnai Semarak Milad Muhammadiyah ke-113 di SD Muhammadiyah 1 Solo

PWMJATENG.COM, SOLO – Sebanyak 700 peserta, terdiri dari siswa, guru, dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Solo, melaksanakan Gerakan Literasi Baca Koran Secara Massal pada Senin (17/11/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian perayaan Milad Muhammadiyah ke-113 sekaligus penguatan budaya literasi di lingkungan sekolah.
Dalam kegiatan ini peserta membaca berbagai rubrik dari koran Jawa Pos Radar Solo, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat (KR), dan Solopos. Langkah ini menjadi penegasan bahwa sebelum berbicara tentang coding, kecerdasan buatan (AI), deep learning, atau konsep pendidikan modern lainnya, fondasi utama yang perlu dikuatkan tetaplah membaca dan menulis.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Solo, Sri Sayekti, menyoroti pentingnya literasi keluarga.
“Pada sebagian orang tua, literasi belum menjadi kebutuhan mendasar. Banyak keluarga yang mengutamakan pembelian ponsel untuk anak daripada membelikan buku,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, SW Winarsi, menyampaikan bahwa gerakan literasi ini sejalan dengan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab I Pasal 2, bahwa Muhammadiyah sejak berdiri pada 18 November 1912 terus berkomitmen mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Alhamdulillah, hari ini kolaborasi antar Waka—baik Kurikulum (Imam Priyanto), Kesiswaan, maupun Humas (Dwi Jatmiko)—berjalan baik. Gerakan literasi koran cetak ini menjadi langkah kecil untuk menumbuhkan kebanggaan berbahasa Indonesia sekaligus mempersiapkan siswa menghadapi PSAT Semester I,” jelasnya.
Waka Kurikulum, Imam Priyanto, menjelaskan bahwa sekolah menerapkan empat kebijakan literasi, yakni:
- Budaya membaca 15 menit setiap hari,
- Penguatan pendidikan karakter,
- Kesiapan menghadapi tuntutan abad 21,
- Penguatan kesiapan generasi muda memasuki era digital.
Ia menambahkan, membaca menjadi pintu gerbang ilmu pengetahuan, sedangkan menulis adalah jembatan berbagi gagasan.
Imam juga berbagi cerita menarik.
“Hari ini saya membaca berita bahwa KGPAA Hamangkunegoro—sebelumnya KGPH Purbaya—resmi dikukuhkan sebagai Raja Surakarta atau Sri Susuhunan Pakubuwono XIV (PB XIV). Beliau pernah bersekolah di sini selama enam tahun,” ujarnya sambil tersenyum.

Kegiatan literasi semakin berwarna dengan hadirnya Basnedar Herry Prilosadoso sebagai narasumber kelas inspirasi di kelas 6C. Ia memperkenalkan kolaborasi antara wayang dan animasi modern, menunjukkan bahwa karakter wayang dapat dikembangkan menjadi karya kreatif kekinian.
“Hal tersebut dapat dimulai dengan membaca, menulis, serta ATM (Amati–Tiru–Modifikasi) dari para praktisi,” jelas Imam Priyanto.
Gerakan literasi massal ini menjadi simbol komitmen SD Muhammadiyah 1 Solo dalam mencetak generasi yang cerdas, kreatif, sekaligus berkarakter kuat—sejalan dengan semangat Milad Muhammadiyah ke-113.
Kontributor: Dwi Jatmiko, M.Pd.
Editor: Al-Afasy



